3. Akhirnya Berteman

899 101 58
                                    

Saat ini kamu berada di depan rumah milik keluarga Fushiguro. Lebih tepatnya kamu menunggu sedari tadi hingga waktu kerja kelompok tiba. Dengan percaya diri kamu menekan bel rumah tersebut hingga terdengar sahutan dari dalam rumah.

CEKLEK!

Pandanganmu terpana kala melihat pria berperawakan cukup tinggi namun badannya kekar. Tidak salah lagi, dia adalah Toji, ayahnya Megumi.

           "Ya? Cari siapa?" tanyanya padamu.

           "Megumi nya ada gak daddy- eh maksudnya nganu... Fushiguro-san" jawabmu keceplosan. Toji tersenyum penuh arti.

           "Ohh Megumi? Ada kok dikamarnya. Bentar ya saya panggilin dulu, kamu masuk aja kedalem" ajak Toji.

Kamu mengangguk setuju lalu masuk ke rumah Megumi. Kamu juga takjub pada seisi rumah yang tertata rapih. Berhubung kamu gabut, jadinya kamu memilih duduk di sofa sambil melihat-lihat seisi ruangan.

         "Saking damainya disini aku jadi gak perlu lagi bawa kekuatan Raja Iblis, Anos-sama saat masuk kembali. Malah kalau dipikir-pikir aku gak butuh kekuatan apapun disini"  batinmu.

Tak lama Megumi keluar dari kamarnya menggunakan pakaian santai. Ia menghampirimu sembari membawa tas disebelah pundaknya. Benar-benar terlihat seperti anak sekolah pada umumnya, pikirmu.

         "(Name)-san, bukannya udah kubilang kalau kita ketemuan aja dijalan?" tanya Megumi datar.

Bukan apa-apa, Megumi kesal setiap kali ia membawa teman perempuan untuk sekedar kerja kelompok, tapi justru mereka malah menanyakan soal Ayahnya atau istilah kerennya kepincut pesona duda kurbel.

         "Ya gimana ya Gum, aku kan gak punya rumah terus aku agak-agak lupa sama jalanan disini. Maklumlah aku baru kesini lagi kan terakhir aku kesini setahun yang lalu"

Megumi tidak menanggapi ocehanmu dan malah melenggang pergi keluar rumah. Mau tidak mau kamu jadi harus mengikuti langkahnya.

        "Gumi gumi.. Aku lupa deh! Kamu dulu kupanggil Megumi, Gumi, sayang, baby atau apa ya? Haduh jadi bingung" celotehmu sepanjang jalan.

         "Aku tidak ingat pernah bertemu atau kenal denganmu. Tolong jangan mengada-ngada" sahut Megumi cuek.

         "Yahh kamu jahat banget sih lupa sama aku! Tapi gapapa! Selagi aku ada disini! Kita bisa mulai dari awal lagi, ya gak sih? Kaya dulu kita pelukan di tepi danau malam-malam itu"

Megumi tidak menanggapinya lagi kali ini. Kamu hanya bisa menghela nafas, entah kenapa Megumi versi sekolah normal jauh 2x lipat lebih cuek dibanding Megumi versi penyihir Jujutsu. Atau emang hanya kamu yang merasa?

Sepanjang perjalanan tidak ada lagi yang membuka obrolan. Kamu juga hanya fokus menatap hantu yang lewat sambil berjalan. Kamu bersyukur karena memang mereka hantu murni bukan kutukan, jadi tidak perlu dibunuh.

         "Kau.. Bisa lihat hantu?" celetuk Megumi tiba-tiba.

Kamu sedikit terperanjat mendengar perkataan Megumi. Tapi kamu juga mengangguk jujur padanya.

         "Ya, bisa kok. Emangnya kamu juga bisa liat hantu, Gum?" tanyamu balik.

         "Bisa. Hampir rata-rata dari kami bisa lihat hantu" jawab Megumi apa adanya.

         "Kami?"

         "Ya, Itadori, Kugisaki, Junpei juga"

         "Ah begitu"

Kamu baru tau akan hal itu. Rupanya walaupun mereka sudah hidup normal tapi pandangan mereka tetap berbeda daripada manusia biasa. Setidaknya itu tidak membahayakan nyawa mereka maka kamu tidak perlu bertindak jauh.

All Day [Jujutsu Kaisen X Reader] 🔞Where stories live. Discover now