Bab 30 - KUTUKAN

3K 300 13
                                    

Di istana raja yang telah di penuhi oleh semua dokter terbaik yang telah di panggil untuk merawat 'Penyakit Aneh' sang Raja yang tiba-tiba mulai menjadi parah sejak 3 bulan lalu. Raja mulai tidak bisa keluar dari ruangannya dan setiap terkena cahaya matahari tubuhnya karena langsung terbakar dan dia akan kesakitan.

Para Dokter bahkan penyihir dari menara sihir telah di panggil untuk mengobati sang raja Leonard. Arga sebagai Raja yang baru berdiri di samping ranjang sang Ayah dengan ekspresi dingin. Semua orang mulai ketakutan dengan setiap tindakan mereka.

"Yang mulia!" Seru salah seorang dokter yang berlari ke sisi pemuda itu sambil membawa sebotol kecil cairan ungu di dalamnya. "Tolong lihat ini dulu!!"

Arga mengambil benda di tangan dokter dan matanya langsung berubah menjadi tatapan membunuh. Dia menarik kerah sang dokter dengan ganas memegangnya dengan erat.

"Bagaimana bisa seorang keturunan naga mendapatkan kutukan iblis!!"

Aura di tubuh pemuda itu mulai berubah menjadi merah dengan kulitnya yang mulai menumbuhkan sisik-sisik merah. Dokter benar-benar ketakutan dengan perubahan sang pemuda di depannya.

Tiba-tiba sebuah tangan muncul dan membuat Arga terkejut.
"Jangan buat diri anda hilang kendali, Raja." Ujar seorang pemuda dengan nada tenang.

"Bagaimana bisa aku tenang saat tahu bahwa ada kutukan yang membahayakan Raja!" Seru pemuda itu masih emosi.

Alexi Raven, salah satu swordmaster yang berhasil mendapatkan kemampuan mengendalikan aura pedang di usia yang begitu muda. Dia masuk ke dalam Divisi kesatria kerajaan karena bakatnya yang begitu hebat dan menjadi salah satu pengawal Arga.

Alexi dengan rambut bergelombang pendek dan sepasang mata indah yang menatap lembut itu berjalan ke arah dokter dan mengambil botol tersebut sambil memeriksanya.

"Jika kita memperhatikan kondisi Yang Mulia yang mulai memburuk sejak 3 bulan lalu, kutukan itu pasti mulai tertanam di tubuh beliau saat waktu itu. Beliau ada dimana di bulan itu?" Tanyanya pada Kesatria yang berdiri di sisi kiri ranjang Raja.

Kannet membungkuk sebelum berbicara. "Beliau sedang melakukan kunjungan di sebuah Dangeon ( dimensin lain) di sisi kiri kerajaan untuk pemeriksaan rutin."

"Apa beliau bertemu atau menyentuh sesuatu selama pemeriksaan hari itu?" Tanya Arga yang mulai kembali tenang.

Kannet terdiam sesaat saat dia mencoba mengingat kejadian 3 bulan lalu.
"Saat itu beliau menyentuh sebuah batu aneh dengan huruf kuno yang terukir di atas batu itu!"

"Kumpulkan para prajurit untuk pergi ke Dungeon Timur!" Perintah Arga dan pergi mengambil pedang miliknya bersiap bergerak.

••

Ariana menatap ke arah langit-langit yang mendung. Dia melirik ke arah rombongan mereka yang juga mulai terlihat bersemangat kembali setelah berhasil meloloskan diri dari serangan para monster. Gadis itu menatap ke depan kembali mengabaikan sepasang orang yang menatapnya dari sisi kanan dan kiri gadis itu.

Duke Markus tidak bisa mengatakan apapun untuk membela dirinya. Padahal saat itu dia sudah hampir putus asa dan pasrah untuk tewas saja, keajaiban malah terjadi dengan kemunculan putri kecilnya. Sayangnya, putri kecilnya sedang marah pada mereka dan menolak untuk berbicara dengan mereka berdua sejak perjalanan dimulai.

Rael yang berjalan di depan sambil memeriksa keadaan sekeliling merasakan bahwa tanahnya bergetar. Dari arah depan segerombolan serigala berlari dengan kecepatan tinggi ke arah mereka.

"Ada Serangan!!" Seru salah seorang prajurit.

"Berhenti!" Teriak Ariana dan berlari ke arah Rael yang juga terlihat kaku di tempatnya. Gadis itu memegang tangan pemuda itu dan membuatnya kembali sadar.

"No-Nona..apa mereka?" Tanyanya dengan ekspresi terkejut.

"Hust...itu mereka..keluargamu, Rael." Ucap Gadis itu dengan lembut agar pemuda itu tidak terlalu syok.

Kelompok serigala itu berhenti di depan keduanya sambil menggeram ke arah Ariana lalu mendengus seolah mencium aroma milik Rael dengan hidung mereka.

"Auuuuu!!" Salah satu serigala melolong dengan penuh semangat di ikuti oleh yang lain dalam kelompok itu.

Tubuh mereka perlahan berubah menjadi bentuk manusia normal dengan telinga dan ekor yang masih ada di tubuh mereka yang menunjukkan bahwa mereka adalah Beastman Serigala.

Seorang pria tinggi tanpa atasan di dan hanya bagian penting bawahnya saja yang di tutupi oleh bulu binatang. Dia berdiri di depan Rael lalu membungkuk seolah memberikan penghormatan mereka pada Ketua Suku.

"Kami berhasil menemukan anda, Pemimpin!" Serunya.

Ariana bisa melihat bahwa mereka sangat bersemangat dari ekor mereka yang bergerak-gerak dengan gerakan menggemaskan, dia bahkan hampir ingin maju dan mengelus bulu-bulu itu. Anehnya, dia pernah menyentuh bulu di ekor Rael, pemuda itu malah langsung terkejut dan langsung melarikan diri. Butuh sebulan agar dia menunjukkan dirinya kembali.

"Memangnya bulu ekor itu sensitif itu kah??" Gumam gadis itu penasaran.









Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHRIMSOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang