Part 48~Hampir Saja~

20 2 0
                                    


              "Mas nasi goreng nya satu sama teh hangatnya ya! ".pesan risya yang sekarang sudah berhenti di sebuah kafe, " Baik..! ".jawab pelayan itu, " Mohon di tunggu sebentar ya mbak".sambungnya lagi dan risya hanya mengangguk nya.

       "Aku tidak bisa menghidupkan ponselku sekarang, karena aku yakin kak faiz masih mencari ku".ucap risya yang melihat ke arah ponselnya, " Aku tau kak faiz tidak ingat tentang hari lahir ku, tapi ini semua zahra yang memberi tau nya".ucap risya lagi sambil melihat ke arah air hujan yang turun dengan begitu deras.

      "Ntar dulu.... ".ucap ustadz faiz yang masih menyetir mencari sebuah kafe yang namun tidak ia temui, " Di depan ada kafe ".ucap nya lagi, " Aku akan berhenti di sana ".ucap ustadz faiz lagi.

      " Silahkan menikmati makanannya, semoga memuaskan kalian".ucap raisa yang duduk bersama dengan dewi dan diva, "kalian mau makan apa lagi, disini masih banyak kok makanannya? ".tanya raisa dengan bahagia pada teman temannya.

       " Kami sudah kenyang sayang, jangan memaksa kami untuk  makan terus ".ucap dewi, " Hem... ".raisa hanya tersenyum, " Lalu di mana kembaran nya raisa, kenapa dia tidak kelihatan, dan tidak mungkin bagiku menanyakan nya disaat raisa sedang bahagia seperti ini".batin dewi.

      "Kok ngelamun si? ".tanya raisa pada dewi, " Ngga..! ".jawab dewi menyembunyikan, " Aku hanya membayangkan ketika ulang tahun ku akan dirayakan semewah ini".ucap dewi.

      "Oh.... ".ucap raisa sambil tersenyum lebar, " Buat nyonya raisa".ucap zikra yang memberikan kado yang lumayan besar, "serius buat gue? ".tanya raisa, " Iya..! ".sahut zikra" Makasih ya! ".ucap raisa dengan bahagia, " Em.. Sama sama".jawab zikra.

         "Apa? ".ucap risya dengan terkejut saat melihat ustadz faiz berjalan masuk ke dalam kafe yang sama dengan risya, risya menggeleng kan kepalanya, " Gue harus pakai ini sekarang".ucap risya sambil mengambil masker dan kaca matanya.

      "Duduk ke arah sini lagi".ucap risya yang sudah selesai memakai maskernya dan melihat ustadz faiz yang duduk ke arahnya yang sedang menghidupkan ponselnya, " Untung ponsel ku mati".ucap risya.

     "Aku ngga boleh bangun sekarang, takut kak faiz curiga".ucap risya yang sudah menghabiskan makanannya dan tinggal airnya yang tersisa, " Aku harus tunggu hujan nya berhenti, lagi pula hujan nya sudah mulai reda".batin risya yang menatap ke arah ustadz faiz yang sedang memesan sesuatu.

       "Risya kamu dimana si? ".tanya ustadz faiz pada dirinya, padahal sesekali mata ustadz faiz tertuju ke arahnya risya yang namun ustadz faiz tidak mengenalnya, karena risya memakai masker dan kaca matanya.

        " Terima kasih".ucap ustadz faiz ketika kopi hangatnya sudah di taruh di atas meja oleh pelayan, "ya
Allah...berikan hujannya berhenti".batin risya yang sangat memohon, risya melihat ke arah jam tangannya, " Sudah jam 10 ".ucap risya.

       " Sudah saat nya aku berangkat kembali".ucap risya ketika hujannya sudah berhenti, "mas berapa
semuanya?".tanya risya pada orang yang duduk di kasir, " Mesen apa saja? ".tanya pria itu, " Nasi goreng sama teh hangat".jawab risya, "hanya 20.000".jawab pria itu .

      " Yasudah sekalian dengan pria yang di pojok itu ya".ucap risya yang memberikan uang sejumlah 50.000,"iya ..! ".sahut pria itu sambil mengambil uang kembalian, " Uang kembaliannya untuk mas aja".ucap risya karena terburu buru, pria itu tersenyum, "makasih ya".ucap pria itu.

       Dan setelah itu risya langsung berjalan keluar melewati ustadz faiz yang duduk di pojok dengan ponsel di tangannya.

     " Alhamdulillah ya Allah ".ucap risya yang kini sudah masuk kedalam mobilnya dan setelah itu mobilnya risya langsung keluar dari barisan parkir.

Saya Kira Sayalah Jodohnya(FULL PART)Where stories live. Discover now