Part 55~Maaf yang ke Sekian Kalinya~

21 2 0
                                    


           "Apa....? ".
" Obat nya sudah habis semua".ucap risya dengan terkejut ketika melihat kotak obatnya sudah kosong,
"harus minta tanda tangan siapa lagi? ".
" Ayah sudah keluar bareng mereka, kak faiz di kampus, nanti kalau oma tau pasti dia khawatir".ucap risya dengan begitu gelisah dan dengan kepala yang cukup pusing karena tadi pagi dia lupa meminum obatnya yang padahal obatnya sudah habis diminum.

       "Ya Allah... Kuat kan hamba di perjalanan, jangan buat hamba di perjalanan kenapa napa".ucap risya yang berusaha untuk kuat karena ia ingin pergi ke kampusnya ustadz faiz karena harus mendapatkan tanda tangannya untuk bisa mengambil obat di rumah sakit terdekat.

        " Aku harus kuat, dan oma ngga boleh tau semua ini".ucap risya sambil memasukkan kertas perizinan pengambilan obat ke dalam tas nya.

"Bismillahirrahmanirrahim".ucap risya sambil membuka pintu kamar nya.

Risya menuruni anak tangga dengan begitu cepat karena jika dia tidak langsung mendapatkan obatnya penyakit dia akan drop dengan begitu cepat.

    " Oma...! ".panggil risya sambil mengetuk pintu kamarnya oma.

" Iya sayang..! ".sahut oma yang sedang berada di ruang tamu. Dengan secepatnya risya berlari ke arah ruang tamu untuk menemui oma.

" Oma risya keluar dulu ya, soalnya risya mau jalan jalan, biar pikiran risya kembali normal".ucap risya sambil menyalami oma dengan begitu terburu buru.

"Iya... Kamu hati hati ya sayang".ucap oma ketika melihat risya langsung berlari menuju pintu depan setelah berpamitan.

" Risya kenapa ya!, kok dia buru buru amat? ".tanya raisa pada diri nya yang sedang berada di atas  .

" Ya Allah... Tolong selamatkan risya dari segala mara bahaya di jalan aamiin".ucap risya ketika mobilnya sudah mulai keluar dari gerbang rumah.

       Risya membawa mobilnya seperti biasa yang namun hari ini dia membawanya agak terlebih cepat karena keadaannya yang sedang darurat, "kenapa sakit di bagian kepalaku sudah hilang? ".tanya risya pada dirinya sendiri ketika ia sedang di perjalanan menuju kampus.

       " Kini aku tau, ini adalah anugrah dari nya''.
"Sukran ya rabbi".ucap risya dengan mata yang begitu fokus melihat ke depan.

       " Ra...!, kok lo ngga ke kampus si? ".tanya dewi lewat telpon.
" Males gue".jawab raisa
"Kenapa emangnya? ".tanya dewi lagi
" Ya... ! Lagi males aja, ngga ada alasan lain''. Jawab raisa.
"Yasudah deh, udah dulu ya...!, soalnya gue mau ke kantin, soalnya ni perut udah keroncongan dari tadi".ucap dewi.

        " Shiiit...! ".mobil nya risya berhenti di parkiran kampus dan ketika ia sudah turun semua mata tertuju ke arahnya.

" Itu beneran raisa? ".tanya mana siswa pada teman yang berada di sampingnya, semua maha siswa membisikkan hal yang sama.
" Kenapa pakaian nya begitu alim sekarang? ".
" Entah lah, mungkin kesambet ''.
Begitulah ucapan maha siswa yang menetap ke arahnya risya karena mereka belum tau Siapakah orang yang sedang ia gosip kan sekarang.

     "Maaf Pak...! ".panggil risya pada ustadz rafi yang sedang berjalan menuju kantor.

" Raisa..! ".ucap ustadz rafi singkat ketika sudah melihat ke arahnya risya berada.

''Saya risya".
" Hemm.... Boleh minta tolong ngga? ".tanya risya dengan keadaannya yang kembali pusing.

" Oh...! ".ucap ustadz rafi singkat.

" Gimana pak boleh ngga? ".tanya risya lagi pada ustadz rafi yang hanya berdiri seperti patung.

" Oh iya iya, boleh ".jawab ustadz rafi sambil menganggukkan kepalanya.

Saya Kira Sayalah Jodohnya(FULL PART)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin