MURID • HOONSUK [𝐄𝐍𝐃]

-ꭑυ𝗋𝗂ᑯ#¹⁶-

ᴴᵒᵒⁿˢᵘᵏ
ᴊɪʜᴏᴏɴ ᴅᴏᴍ
—
ʜʏᴜɴsᴜᴋ sᴜʙ

"Btw ngapa Lo kok kerja? Perasaan Lo udh kaya7 turunan deh?" Tanya heran hyunsuk,  "gabut gue" ucap ryujin di iringi tawa hambar.
.
.
Jihoon ikut tertawa, tertawa boongan.

"T-tadi totalnya jadi berapa?" Tiba² jihoon menjadi gugup, "75 budek" hyunsuk sewot.

Jihoon menaruh selembar uang merah di meja kasir, "kembalinya buat Lo aja" ucap jihoon di iringi senyuman.

"Dih naksir gue Lo?" Ucap ryujin geli.

"Btw makasi bro" jihoon hanya mengangguk,

"Terimakasih sudah ber belanja, jangan datang lagi ya" ucap ryujin dengan senyuman, "silahkan langsung keluar lihat antrian sudah panjang kaya rel kereta, kalo pendek itu umur mu" ryujin menunjuk deretan manusia.

"Sial—" "udah kak ayo keluar" hyunsuk langsung menarik tangan jihoon.

Jihoon sudah lelah dengan sikap sahabat hyunsuk yg satu ini.

"Udah ya, mau jalan² dulu ga sebelum pulang?" Tanya jihoon sambil mengusap usap kepala hyunsuk.

Hyunsuk menggeleng, jihoon membukakan pintu mobil untuk hyunsuk, dan mereka pun pulang.

🚗-_--_--_.

—4 hari berlalu.

Kini jam menunjukkan pukul 21.34, ntah kenapa hyunsuk suka sekali muntah² tetapi yg ia muntahkan itu cairan bening.

Kini jihoon dan hyunsuk sudah di kamar, "Kaka aku mau tidur, besok sekolah" pamitnya, "yakin mau sekolah?" Tanya pasti jihoon, hyunsuk mengangguk mantap.

"Iya deh, mau Kaka bacain dongeng?" Hyunsuk hanya mengangguk lagi.

"Pada sua—" ucapan jihoon terhenti kala melihat hyunsuk yg sudah tepar.