08 - Natha's Bodyguard

3.2K 265 20
                                    

"Dok, pasien kembali.."

Arya hampir meluruhkan tubuhnya ketika bedside monitor menunjukkan peningkatan, peluh yang membanjiri wajahnya menjadi bukti bahwa dia sudah berusaha keras menyelamatkan nyawa sang anak.

Arya menghela napas lega, setelah melakukan kompresi dada diikuti beberapa kali ventilasi, detak jantung Natha bisa terdeteksi kembali. Masih terasa lemah memang, tapi jauh lebih baik daripada hanya garis lurus yang terlihat.

Dengan tangan bergetar, Arya menyentuh pipi Natha yang terasa sangat dingin itu. Hatinya tak henti berucap syukur, dia tidak bisa membayangkan jika putranya harus menyerah kali ini. Mungkin Arya akan menjadi gila.

"Dek, makasih udah mau bertahan ya, sayang?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dek, makasih udah mau bertahan ya, sayang?"

Setelah mendapatkan arahan dari dokter Renoㅡdokter yang ikut menangani Natha, beberapa perawat mulai memasangkan alat medis pada tubuh ringkih milik Natha. Arya hanya diam memperhatikan, hatinya berdenyut sakit melihat semua itu, tapi tak ada yang bisa dia lakukan. Walaupun menyakitkan, setidaknya alat-alat itu bisa membantu mempertahankan putranya.

"Arya, temui keluargamu sana," ucap Reno yang hanya diangguki Arya. Dia tidak tau bagaimana kabar istri dan kedua putranya yang lain diluar sana, pikirannya sangat kacau tadi.

Pintu ruangan itu dibuka Arya perlahan. Arya bisa melihat Ayu terisak di dalam dekapan Leon, sedangkan Juna tengah menundukkan kepalanya. Pelan tapi pasti, pria itu berjalan menghampiri keluarga kecilnya.

"Kak, bang.. Adek mau ketemu sama kalian," ucap Arya. Bohong, Arya berbohong, bahkan anak itu belum tentu bisa bangun lebih cepat dengan keadaan seperti ini. Arya hanya tidak ingin anak kembar itu melihat sisi lemahnya, sisi lemah yang hanya dia tunjukkan pada Ayu saja.

Setelah Juna dan Leon masuk ke dalam ruangan itu, Arya lantas mendekat kearah Ayu. Dipeluknya wanita itu dengan erat, seketika isakan yang semula terdengar berganti menjadi tangisan kencang yang begitu memilukan. Arya juga sama, pria itu ikut menangis walaupun tanpa suara.

"Maaf, Ayu. Maaf.. Maaf aku gagal jadi ayah.. Natha hampir saja ninggalin kita, Yu.."

Ayu mengusap punggung suaminya dengan lembut, mencoba menenangkanㅡwalaupun dirinya sendiri belum bisa tenang.

"Mas.. Ini bukan salahmu, kamu bukan ayah yang gagal, mas. Kamu ayah yang terbaik," ucap Ayu. "Terima kasih sudah mempertahankan putra kita ya, mas," lanjutnya.

Ya, begitulah Natha. Dalam keadaan tidur sekalipun, Natha bisa menjadi kekuatan sekaligus kelemahan untuk orang-orang disekitarnya.

 Dalam keadaan tidur sekalipun, Natha bisa menjadi kekuatan sekaligus kelemahan untuk orang-orang disekitarnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Broken Piece of Me [END]Where stories live. Discover now