20 - Broken Piece of Me

2.6K 225 13
                                    

Notes:
Don't forget to play your favorite sad songs.






























"LEON BANGUN!!!"

Leon terperanjat dari tidurnya saat mendengarkan teriakan Satria, rasa pening langsung terasa karena bangun dalam kondisi belum siap. Leon hampir saja memberi pukulan pada sahabatnya itu kalau saja dia tidak notice dengan wajah panik Satria.

"Lo kenapa, Sat? Abis liat setan?" Tanya Leon dengan polosnya, Satria menggeleng cepat. Napasnya masih terengah karena berlari dari lantai dasar ke lantai 2.

"Ju-Juna, Yon!"

Leon mengerutkan dahi. Juna? Leon lantas melirik kursi sampingnya dan dia tidak menemukan saudara kembarnya itu. Bukankah tadi Juna sedang bermain game disana?

"Juna kenapa, Sat?" Perasaan Leon tiba-tiba tidak enak, entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang buruk tengah terjadi.

Satria tidak sanggup untuk menjelaskan, anak itu malah menarik tangan Leon kuat. Mereka berlari di koridor yang sudah terlihat ramai, ratusan pasang mata menatap keduanya dengan tatapan yang tak biasanya. Leon semakin dibuat bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Tapi, Leon juga tidak berani untuk bertanya, dia memilih mengikuti saja kemana Satria akan membawanya.

Halaman belakang sekolah menjadi tujuan Satria membawa Leon ternyata. Leon bisa melihat ada banyak orang yang berkumpul disana, pun ada mobil ambulan dan mobil polisi yang ikut terparkir sembarang. Ada gemuruh aneh dalam dada Leon dan semakin tak beraturan saat Satria membawanya mendekati kerumunan itu.

"Yon.."

Leon terdiam membatu ditempatnya, tungkainya terasa tak bertulang saat ini. Ini bercanda, kan? Tolong katakan pada Leon jika semua ini adalah mimpi buruk dan dia belum terbangun. Leon melihat saudara kembarnya, Juna, ada disana.. Dengan tubuh yang berlumuran darah. Mata itu terpejam erat, Leon menggeleng kuat, dia tidak percaya bahwa orang itu adalah Juna. Juna sedang main game disampingnya, Juna baik-baik saja.

Tubuh kaku Juna segera dibawa masuk ke dalam mobil ambulan. Beberapa guru semakin kencang berteriak meminta semua murid untuk kembali ke kelas masing-masing, kemungkinan besar setelah ini mereka akan dipulangkan lebih awal. Leon tetap tak bereaksi apapun, tubuhnya terasa sama kakunya. Leon bahkan rasanya lupa cara bernapas yang baik dan benar.

"Yon.. Ayo kita ikut mereka.." Lirih Satria, tubuhnya juga lemas sekali saat ini. Tapi, sahabatnya pasti jauh lebih hancur. Satria terpaksa menguatkan dirinya sendiri, walaupun ia tidak bisa.

Leon tetap tak memberikan respon, terpaksa Satria menariknya lagi dan membawa Leon mengikuti ambulan itu dengan mobilnya. Leon terlihat seperti orang yang telah kehilangan jiwanya saat ini.

Jika ditanya dimana Haikal, anak itu berada di dalam mobil ambulan saat ini, bersama sahabat baiknya, Juna. Haikal tak melepaskan genggaman itu barang sedetik, tak peduli jika bercak darah disana menempel di seragamnya. Tangan Juna tidak pernah sedingin ini sebelumnya, rasanya begitu menyesakkan dada. Tanpa sadar Haikal menangis, tangisan yang begitu menyedihkan.

Tak lama kemudian, semuanya telah tiba di rumah sakit. Leon masih diam di dalam mobil Satria saat anak itu sudah memintanya untuk keluar, demi apapun Satria sakit melihat keadaan sahabatnya sekarang. Leon belum menangis sedari tadi, entah sesakit apa dadanya saat ini, Satria tak sanggup untuk membayangkannya.

"Yon.. Ayo keluar.. Kita temui Juna, yuk?"

 Kita temui Juna, yuk?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Broken Piece of Me [END]Where stories live. Discover now