****************************
Guru matematika memasuki kelas Alzena
"Berdiri" ucap sang ketua kelas yang juga merupakan murid terpintar di kelas ini
Dia Gueza Elzio Fardeen atau yang kerap dipanggil Eza atau Albert Einstein karena kepintaran nya yang di atas rata-rata
Semua murid sontak berdiri mendengar suara Eza
"Beri salam" ujar Eza saat semua murid sudah berdiri
"Selamat Pagi Bu" sorak semua murid kompak
"Pagi" Balas Bu guru lalu tersenyum
"Hari ini kita akan mengadakan ulangan matematika harian ya" Ujar Bu guru membuat beberapa murid sontak kaget
"Ha? Gk salah buk" Naya tampak tidak percaya
"Iya, kan kemarin ibu udah bilang kalian aja gak dengerin" Bu guru menjelaskan
"Argh....Anjir, gue belum ada belajar" Nico mengeram frustasi sebagai murid yang mendapat peringkat terendah di kelas
"Cepetan buk mulai ulangan nya, ntar waktunya habis" Eza tampak semangat
"Heh! Albert Einstein ntar kasih tau gue yak, pake kode-kode" pinta Meisha
"Kalau Lo tunjukin satu jari berarti A, dua jari berarti B, tiga jari berarti C, empat jari berarti D, paham kan Einstein?" Meisha memberi tau
"Ck! Iya iya" jawab Eza setengah terpaksa
"Tapi ada imbalannya lah Mei" Lanjut Eza
"Yaudah, Lo mau apa?" Tanya Meisha
"Eumm... Apa ya... Hah! Gue tau, gue mau lemon tea sama dimsum aja dehh" jawab Eza
"Yaudah sip, ntar gue beliin" setuju Meisha
"Lumayan makanan sama minuman gratis, jadinya duit jajan gue masih utuh wkwkwk" batin Eza
Ulangan pun berlangsung setelah Alba membagikan kertas ulangan
Bad boy sekolah itu tampak sangat terpaksa dalam membagikan kertas ulangan, sehingga beberapa kertas ada yang jatuh karena beliau tidak ikhlas
"Ayo dimulai, waktu kalian 60 menit untuk 15 soal yang ada" ujar Bu guru, lalu berjalan mengelilingi kelas untuk mengawasi
Tampa terasa waktu sudah berlalu 40 menit
Eza tampak sudah menggaruk kepalanya pusing
Sedangkan Kenzo yang notabene nya sebagai juara kedua pun tampak sudah pusing tak karuan
Apalagi Alzena, gadis peringkat ketiga di kelas itu pun sudah sangat pusing dan menaruh kepala nya di atas meja yang bertumpu pada tangannya, ia ingin tidur saja dan memasrahkan nilai ulangannya, lagian ini hanya ulangan biasa bukan?
"Za, Eza, nomor 11 jawabannya apa Za?" Tanya Meisha memulai aksi menconteknya
"Eza nomor 11 apa, budeg banget sih" Meisha Kesal
"Eza, Meisha manggil tuh, katanya jawaban nomor 11 apa" ujar Alba lantang dengan tampak songong nya
Seperti nya dia memang sengaja agar gurunya mendengar
Semua murid dan Bu guru langsung menatap Alba
"Alba ada apa?, Kenapa kamu berisik banget" Tanya Bu guru
"Ini buk si Meisha nanya sama Eza, tapi Eza nya gak kedengaran, jadi saya bantu buk" jawab Alba
"Meisha, jadi kamu mau mencontek?, Sekali lagi kedapetan ibuk ada yang mencontek awas aja kalian" Bu guru menatap Meisha sinis
"Ihh berisik banget sih Lo Ba" Meisha memukul lengan Alba yang kebetulan berada di sebelah kursinya
Ulangan pun berakhir, Semua murid bernafas lega, Situasi menegangkan itu akhirnya terlewati juga berganti dengan waktu istirahat yang menyenangkan
****************************
Setelah berbulan-bulan gak up Akhirnya up lagii
Karena Aku sibuk belajar untuk ujian sekolah kemarin jadinya enggak ada waktu
Terima kasih buat yang sudah menunggu lama nungguin aku, wkwkwk pede banget yak 💐
Happy Reading And Enjoy Friends
Jangan lupa tinggalkan jejak vote,komen
So,terima kasih sudah mau membaca dan terima kasih sudah memvote cerita ini 🦋
Love you 💛 ✨
By : @Ayhaall (ayhal Story)
YOU ARE READING
Painful feeling
Teen FictionBenar kata orang orang jika cinta masa SMP adalah yg paling terkenang Itulah yang dirasakan oleh seorang gadis bernama Alzena yang mencintai seorang lelaki dalam diam. Lelaki yang dicintainya bukan lah lelaki sempurna,memang wajahnya tampan,tapi dia...