prolog

37 3 9
                                    

"Assalamualaikum". Ucap Aira dengan suara yang lumayan bervolume tinggi yang kini berjalan memasuki ruang kelas.

Dan matanya kini tertuju pada seorang perempuan yang tengah sibuk dengan novel yang dibacanya dan siapa lagi kalau bukan Fadeelah, salah satu manusia paling kutu buku yang pernah ia kenal.

Perlahan kakinya melangkah menuju tempat duduk rekannya itu. Sampai di tujuan ia kini ikut duduk di sebelah Fadeelah yang tentu saja sudah menyadari kehadiran rekan kelasnya yang satu ini.

Melihat hal itu Fadeelah segera menengok kesamping dan bertanya.

"Ada apa Ra". Tanya Fadeelah pada manusia di sampingnya yang sejak duduk tadi terus saja tersenyum mengerikan.

Pertanyaan yang kunjung di jawab ini membuat Fadeelah menaikkan alisnya sebagai tanda bertanya.

" Ada apa? ".  Tanya kembali Fadeelah kepada rekannya itu.

Aira yang tadinya menyengir kini tersenyum penuh arti ia menarik nafas lantas berkata dengan nada yang cukup lantang.

" Fadeelah!!!!! kak Arga nitip salam sama kamu". Teriaknya dengan cukup keras sembari misuh - misuh tidak jelas.

" Ohh Iya waalaikumsalam". Ucap Fadeelah yang masih belum sadar apa yang dimaksud oleh rekannya itu.

"Katanya dia suka sama kamu". Lanjut Aira  yang dibalasan tatapan mengerikan dari Fadeelah.

" Ohh gitu". Jawab Fadeelah santai tanpa beban. Ia hanya menoleh sebentar lalu kembali menatap huruf-huruf yang tersusun didalam novel yang kini berada dalam genggamannya itu.

Semua Manusia di kelas yang mendengar  apa yang baru saja Fadeelah katakan seketika di buat geleng-geleng kepala tak terkecuali Aira yang perannya disini sebagai penyampai pesan. Ia kini hanya bisa menatap cengo rekannya yang satu ini. Tak habis pikir kenapa di dunia ini ada manusia sedingin dan sesantai Fadeelah.

Fadeelah, perempuan yang kini mantap mengenakan hijab syar'i yang melekat erat menutupi kepala hingga ujung betisnya ini memang cukup dikenal dengan pribadi yang tenang dan juga cukup dingin, apalagi seluruh sekolah pun tau kalau dia ini belum pernah sama sekali memiliki hubungan istimewa dengan laki-laki manapun. Sekalipun ia sering sekali mengikuti lomba yang mengharuskan dia berpasangan dengan laki-laki hal itu sama sekali tidak membuatnya menumbuhkan perasaan lain dengan kawan lombanya.

Mendengar hal asing yang baru saja Aziza ungkapkan sebenarnya membuat dia merasa aneh dan juga terkejut, siapa orang yang dimaksud Aira ?. Kenapa orang itu berkata menyukainya padahal dia merasa belum pernah bertemu orang itu. Di situasi yang sedikit tidak terkendali ini ia mencoba untuk tetap tenang dan santai karena saat ini semua pandangan tertuju padanya.

Walaupun Fadeelah sendiri menyadari ada gelenyar aneh yang menyentil hatinya. Dia merasakan dadanya seketika menghangat, namun segera ia tepis dengan memperbanyak istigfar dan mengingat Allah. Sekalipun tak dapat ia pungkiri Ia juga penasaran siapa orang itu. Diakah?

Fadeelah (Ongoing)Where stories live. Discover now