Gagal di Lantik?

901 40 33
                                    

•| Brothers |•

•| Brothers |•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

‹-Ω-›

Tap

Tap

Tap

Langkah kakinya terus menggema di lorong, dan di ikuti oleh 2 pengawal dibelakangnya. Ia berjalan dengan berwibawa dan anggun, jubah merahnya berkibar di hembus oleh angin angin yang berlalu lalang.



Hari ini memanglah hari yang istimewa, namun tidak baginya.



Saat ia telah sampai di tujuan, ia bertemu dengan kedua orang tuanya. Keduanya tersenyum sangat bahagia hari ini, ia akhirnya ikut tersenyum melihat hal itu.



Dibawah mereka, ada banyak ribuan prajurit memandangi mereka menantikan hal yang mereka tunggu tunggu selama bertahun tahun akhirnya tiba juga hari itu.




Saat ini fang berhenti didepan kedua orang tuanya, ia menyalim tangan kedua orang tuanya setelah itu sang ayah tersenyum tegas dan mulai melakukan pembicaraannya (pembukaan)





Selagi sang ayah mulai berpidato fang memikirkan sesuatu, seperti ada yang ia lupakan tapi apa? Hingga ia tanpa sadar 10menit telah berlalu.






"Rabu, 26 April 2023"

Setelah itu raja pun berhenti berbicara ia mulai menatap putra bungsunya, Agam tersenyum tipis.

Fang seketika tersadar dari lamunannya, ia ikut tersenyum canggung. Bagaimana tidak canggung? Para tamunya tidak hanya prajurit saja, tetapi raja atau pangeran dari kerajaan lain juga datang untuk melihatnya dilantik.

Agam gubernur mulai mengambil sesuatu yang ditutupi oleh kaca, ia buka kaca itu dan mengambil sebuah mahkota yang sangat megah.

Setelahnya fang pun memajukan diri kepada sang ayah lalu membungkuk sedikit seraya meletakkan satu tangannya di dada.

Agam perlahan mulai meletakkan mahkota itu tepat di kepala sang putra dengan sangat berhati hati, setelah berada di posisi yang sempurna barulah agam menurunkan tangannya dan fang yang perlahan berdiri dengan tegap didepan sang ayah.



Setelahnya suara riuh bertepuk tangan pun menjadi sorak bagi mereka, sang ayah dan ibu nya mengucapkan kata selamat pada fang.



Fang tersenyum bahagia, ia hampir menangis dibuatnya tetapi disini dia harus tetap terlihat berwibawa.



Fang bersyukur akhirnya acara itu sudah selesai, ia ingin segera pulang. Entah kenapa firasatnya sangat tidak enak hari ini.


Setelah semuanya berada dibawah, fang berlari disepanjang lorong yang membuat para prajurit disana bingung. Tetapi tiba tiba saja sang ibu memanggil fang



 Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang