"Menurut buku itu, ada sebuah negeri di balik pintu ini. Negeri Santar. Negeri dimana manusia bisa menggunakan kekuatan batin secara nyata." Ali menjelaskan beberapa hal yang ia tahu.
"Kekuatan batin?"
"Ya. Di dunia ini kekuatan batin itu samar dan tidak semua orang bisa menggunakannya. Tapi, lain halnya dengan Negeri Santar. Di sana kita bisa tau kekuatan kita sejak kecil."
Ama kembali menatap kedepan. Dinding beton berukuran 2,2 × 1,5 meter itu, kini tampak bergelombang persis seperti sebuah air terjun tanpa suara dan tanpa percikan air. Cahaya biru yang terpancar darinya, terasa sangat sejuk dan membuat Ama terbesit untuk melihat sisi lain di balik dinding itu.
"Kamu pasti bercanda," ujar Ama setelah senyap beberapa saat. "Cerita seperti itu cuma ada pada dongeng anak-anak, Ali. Tidak ada yang benar."
"Oh, ya?" Ali tersenyum miring. Begitu percaya diri akan apa yang ia katakan. "Mari kita lihat! Apakah ucapan benar atau sekadar dongeng belaka."
Remaja laki-laki itu, perlahan mendekat pada dinding bercahaya biru seukuran pintu dengan ukiran tanaman merambat khas portal negeri dongeng itu.
"Eh? Apa yang kamu lakukan?" Ama menahan bahu Ali untuk berhenti mendekati pintu itu.
"Hey?!" keluh Ali tak terima dicegah oleh Ama.
Tepat saat Ama hendak menghalangi Ali dengan berdiri depannya. Gadis itu malah tersandung kaki Ali dan berakhir dengan melewati dinding bercahaya tersebut.
"Aaaa...."
By: Ukara Fareeda
YOU ARE READING
Cerbung Kelompok Akusara
FanfictionPenulisan cerbung atau yang biasa disebut dengan cerita bersambung adalah salah satu projek yang dijalankan oleh member Frissa Literasi selama bulan Ramadhan. Berbagai jenis kreativitas dan buah pemikiran menjadi bumbu-bumbu yang mewarnai tulisan p...
