50. larangan baru

1.2K 135 17
                                    

Malam hari terasa begitu dingin, Gwey kini sedang berada di meja belajar, ia harus belajar dengan keras supaya dirinya bisa masuk ke perguruan tinggi terbaik. Bahkan gadis itu sampai melewatkan makan malam, untung saja tak ada yang menegurnya selain bibi karena pacarnya yang lain sedang ada urusan masing².

Ia terus bergelut dengan bolpoin dan bukunya, sampai sebuah noda merah mengotori bukunya.

Tes tes

Darah itu keluar dari hidung Gwey, gadis itu mimisan karena memforsir dirinya terlalu keras belajar. Gwey yang menyadari itu, hanya menyumpel hidungnya dengan tisu dan merunduk agar darahnya tak semakin banyak.

Ia tak memperdulikan itu dan terus belajar, Gwey sudah banyak tertinggal pelajaran karena sering tak masuk sekolah, ia mempelajari buku² nya yang tebal dan memecahkan beberapa soal.

Tengah malamnya, Junghwan yang baru kembali dari toko pun mencoba menengok kekasihnya di kamar. Ia melihat di ranjang, Gwey tak ada disana, saat Junghwan mengalihkan pandangannya gadis itu tertidur di meja belajarnya.

Junghwan berjalan mendekat, ia sedikit mengernyit kala melihat tisu dengan noda darah berada di meja itu dan tisu yang menyumpal di hidung gadis itu. Junghwan lantas membereskan buku di meja Gwey dan menggendong gadis itu ke ranjang untuk ditidurkan disana.

"Lo pasti belajar terus, di sekolah juga lo ngelewatin jam makan siang Gwey" Junghwan mendengus melihat gadisnya yang terlalu berusaha keras untuk belajar persiapan ujian.

.....

Beberapa hari kemudian, pekan ujian pun tiba waktunya dilaksanakan. Gwey kini sedang fokus menjawab beberapa soal, ia dengan mudah mengerjakannya karena beberapa materi adalah hal yang sudah ia pelajari.

Ketika selesai mengerjakan ujiannya, Gwey pun berdiri dan menyerahkannya kepada pengawas ujian. Ia lantas pergi dari ruang ujian dan hendak menuju perpustakaan.

Namun tiba² tangannya ditarik oleh seseorang, "Hwan, bentar aku mau ke perpus dulu" tapi Junghwan tak menghiraukan Gwey dan malah membawanya ke kantin.

Ia menyodorkan makanan ke hadapan Gwey, "dimakan"

"Hwan-"

"Gak boleh nolak. Udah di makan aja, atau aku sita semua buku kamu" Gwey pun lantas memakan habis makanannya dengan cepat.

"Pelan² kenapa sih babe! Kayak bakal aku minta aja" Gwey pun memelankan kunyahannya.

*****

Tak terasa pekan ujian sudah selesai, kini Gwey sedang melihat hasil ujiannya di papan pengumuman dan ia berhasil mendapatkan peringkat 1 dengan nilai ujian terbaik.

Saat memasuki kelas, Gwey disambut Jake yang berada disana, "cie yang dapet nilai tertinggi, selamat ya"

"Eh pak, makasih ya hehe"

"Dengan nilai yang bagus kayak gini, kamu pasti bisa masuk ke perguruan tinggi terbaik"

"Semoga aja gitu pak"

Jake mengelus rambut Gwey, "kamu pasti bisa" Gwey mengangguk mendengar ucapan Jake, ia semakin semangat untuk bisa masuk universitas yang sama dengan Nindy, Gia dan Dona.

"Gwey!" Panggil ketiga sahabatnya.

Gwey lantas menoleh, "ekhem si paling nilai tertinggi nih"

"Apa sih kalian juga dapet nilai bagus kan?"

Mereka mengangguk, "makin besar kesempatan kita buat kuliah di universitas favorit bareng²"

"Ya walau pun nanti kita beda fakultas, ya kan?"

THE OTHER SIDE | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang