♡♡♡♡
Rumah sakit cukup ramai hari ini karna banyak anak-anak yang terserang flu beruntun yang menyebar kemana-mana
Yang membuat build,bass,apo dan juga us kewalahan karna mengurus anak-anak yang terus menangis,para orang tua dan perawat juga sudah membantu dengan menenangkan anak-anaknya tapi yahh begitulah....
Build menghempaskan punggungnya pada sandaran kursinya dengan perasaan lelah dan lelah setelah kembali dari ruang ugd
"Ha.....rasanya aku rindu dengan kehidupanku yang hanya menganggur"
"Dokter build"
Build langsung saja menegakan kembali duduknya dan menatap us teman dokternya juga,us langsung saja duduk dikursi depan meja build yang untuk pasien
"Anda memiliki beberapa pasien tetap"
Build membenturkan kepalanya pada meja,ayolah dia hanya butuh istirahat! Jika begini dia jauh lebih baik menjadi pengangguran,memilih untuk menjadi beban kedua temanya saja
"Apa ini belum juga berakhir?"
Us tertawa dengan pelan lalu melipatkan kedua tanganya didada
"Belum"
Build hanya mendengus dengan sebal menatap orang yang berada didepanya
"Jadi ada berapa?"
"Eem.....ada beberapa pasien yang sudah akan diperiksa,lebih baik dokter build mengeceknya sendiri"
Us menyerahkan sebuah tumbukan kertas yang membuat build hampir pingsan,sebenarnya dia itu bekerja menjadi dokter apa menjadi kariawan kantor?
Sudahlah lupakan,mengeluh juga tidak ada gunanya toh
"Eh...us boleh aku bertanya?"
"Eemm....."
"Apa kau tau salah satu anak yang jadi pasienya dokter sam yang bernama jun?"
"Jun?"
"Eemm..."
Baiklah,build sangat kepo dengan siapa itu jun
"Setauku dia adalah anak dari keluarga wichapas yang butuh pendonor mata"
Deg!
Wichapas? Wichapas katanya? Tidak jadi jun adalah anak dari bible dan ambira? Jadi anaknya mengalami kecacatan
Build terkejut dan meremas kertas yang dia pegang,terlalu terkejut dengan berita yang dia dengar ini !!!
"Hey.....dokter build"
Seketika build terperajat kaget karna us dia segera membenarkan kembali ekspresinya seperti tadi dan tersenyum manis
"Ada apa?"
"Aah....tidak ada"
♡♡♡♡
Venice duduk dengan tenang dan memerhatikan murid lain yang seumuran denganya sedang berolah raga bersama guru sasa
Perempuan muda yang sudah menikah dan memiliki anak satu seumuran venice,venice hanya diam sambil mengayunkan kaki nya yang bergelantungan dikursi
Mukanya yang imut menunjukan ekspresi datar,tidak tersenyum atau tertawa sama sekali. Menyadari bahwa venice tidak ikut dalam pembelajaran olah raga,sasa segera berbalik dan memandang venice yang juga menatapnya dengan dingin
