67. Tidur

2.6K 315 29
                                    

LEO POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LEO POV

Kai fokus ke 6 buku di karpet lantai dan 1 laptop. Saya rebahan telungkup dikasur, posisi kai duduk di karpet lantai depan kasur. Lehernya pas di sebelah kepala saya. Dari jam 11 malam, sekarang jam 2 pagi. Entah apa yang dikerjakan tapi dia sangat serius dari setiap tatapan matanya dan gerak geriknya. Moment yang sangat jarang saya lihat.

I love it.

Semakin hari, saya semakin jatuh cinta. Cara Kai bertahan hidup selalu punya rencana dan eksekusi, dia tidak peduli tentang bisa atau tidak, dia hanya selalu mau dengan rendah hati untuk melewati “pertama kali”.

Pada dasarnya semua yang mahir, akan selalu melewati waktu “pertama kali”. Tapi realitanya tidak semua orang mau melewatinya dan dengan tidak rendah hati, tidak belajar dengan konsisten.

Kai?

Anak yang tidak punya keahlian mahir. Tapi sangat bijak dan sabar untuk selalu mencoba hal hal baru. Meski sering kali tidak sempurna melakukannya, tapi dia sanggup memilah mana yang memberinya kesempatan untuk belajar lebih, maka dia akan rendah hati belajar dengan konsisten.

Seringkali di dunia kerja, beberapa orang yang belum berpengalaman bisa gagal dan malas karena tidak mau memberi kesempatan untuk dirinya sendiri. Pesimis duluan, mengklaim tidak bisa dan lain lain.

Saya tidak bisa melihat apakah Kai bisa berhasil di bidang yang dia pelajari, tapi feeling saya dia punya daya tarik ke banyak orang yang membuatnya jadi beruntung.

“Paul....” kai kadangkala manggil saya dengan nama Paul

“Iya sayangku”

“Mau minum”

“Wait” jam segini minum apa ya biar ga badmood dianya?

Orange juice dengan susu dan es!! Perfect!!

Kai ga suka susu UHT putih, tapi kalo sudah dicampur, lidahnya bisa terima.

“Cemilan lagi dek?” Selagi saya buka kulkas ambil snack dingin semacam coklat atau ciki

“Boleh”

“Mau nasi? Lapar?”

“Laper cuman ga ah, ngemil aja, bentar lagi kelar ini juga” belajar nya maksud kai.

Saya kembali ke tempat semula setelah naruh minum dan snack kai di lantai sebelahnya.

“Enak?” Tanya saya ke kai setelah dia minum setengah gelas

“Hmmm” ngangguk aja dia

Kai pakai kaos lengan panjang yang saya belikan di Jakarta kemarin, bahannya tebal untuk tidur di kamar ber AC. Karena tujuan saya memang untuk baju tidurnya, minusnya collar line nya terlalu lebar untuk badan sekurus Kai. Tapi toleransi karena untuk baju tidur. Beberapa kali collar line nya merosot ke bawah bahu lengan. Hahahaha

Ga salah saya beli!!

Beberapa kali dia benerin posisi collar line ketika merosot ke bawah bahu sampai lengan. Tapi dia ga protes ke saya karena terlalu lebar collar linenya. Namanya baju tidur ya harus longgar.

Merosot lagi, pas di sebelah kepala saya.

“Naikin in!” Rengeknya sambil gerakin bahu nya

“Biarin” saya suka lihatnya

Kasih, Ku Tak Sempurna (End) Where stories live. Discover now