24

1.6K 230 29
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Mari kita lihat, bagaimana perkembanganmu hari ini,"

Seorang lelaki berkenakan jas putih, berdiri dengan bersender di ambang pintu.

Pintu sebuah ruangan dengan desain semi outdoor, ruangan khusus di rumah sakit yang membantu para pasien.

Untuk menjalani rehabilitasi pemulihan pasca koma.

Fokusnya hanya kepada satu orang di ruangan itu.

Berjalan tertatih dengan seorang perawat yang menahan tangannya.

Gadis itu, Skyla.

Dia kembali.

Bukti dari begitu kuat keinginannya untuk bertahan.

Kemudian, lelaki itu, tak lain adalah Chris, menghampiri.

"Aku akan mengambil alih," ucapnya pada seorang perawat wanita.

"Baik, dokter."

Chris tidak mempedulikan tatapan penuh keheranan gadis yang sedang ia bantu berjalan ini.

Langkah demi langkah.

"Tidak sopan memandangi doktermu seperti itu, nona."

"Kau bolos lagi?"

"Bolos apanya?" Chris berpura tidak tahu.

"Dokter Han bilang seharusnya kau sedang berada di ruang konsultasi penyakit dalam sekarang,"

"Hmm.." Chris bergumam, menatap Skyla lekat. "Karena aku ingin segera bertemu denganmu,"

Chris tidak peduli dengan Skyla yang sedang menggerutu, takut jika dirinya yang akan disalahkan Taejun jika tahu Chris sedang berada di sini.

Jika berbicara tentang profesionalitas kerja, maka jelas sudah nilai Christopher akan berada di bawah rata-rata.

"Tidur selama tiga bulan itu terlalu lama,"

Skyla diam saja, kembali mengingat yang sebenarnya tidak begitu bisa ia ingat.

Tentang dirinya yang akhirnya tersadar setelah begitu lama tidak sadarian diri.

Dia sendiri tidak tahu.

Hanya bisa mengingat kejadian yang begitu mengerikan itu.

Dan rasa sakitnya.

Meski sekarang, tidak bisa dikatakan jauh membaik.

I Wish It Wasn't You | Mark Lee  (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang