ROOM 206 (18+)

9.1K 403 10
                                    

Aroma pheromone dimana mana apo dapat mencium nya badannya mulai memanas dan tubuh nya mulai menjadi sangat sensitif..

Mile mendorong nya tertidur di kursi dan berusaha melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan.

Meski begituPerlahan apo hilang kontrol akan dirinya dan mulai hanyut dalam gairah.

"Ahh.. Shhh.. H-hentikan.."

"Mengapa kau terus meminta ku berhenti?" ucap mile mencium leher apo

Mile mencium setiap inci dari tubuh apo mulai dari leher hingga ujung kaki sedangkan tangannya terus bermain dengan puting susu apo.

Apo mengetahui bahwa mile saat ini sedang dalam Rut nya tak ada gunanya melawan alpha yang dalam beberapa menit lagi pasti Rut akan mulai menguasai nya.

Jari jemarinya mulai mengarah ke wajah apo.. Ia memainkan bibir merah rona itu dengan ibu jarinya.

"Bagaimana bisa selembut ini?"

"Bisakah kau berhenti memainkan tubuh ku tuan?" ucap apo kesal

"Apa katamu?"

"Dia masih sedikit sadar" ucap apo dalam hati

"Hentikan semua in-"

"Huh?! Bajingan! Jangan mengeluarkan pheromone terus menerus!"

"Hiruplah atau kau akan mati kehabisan nafas"

"Oh tidak pheromone ini membuat ku lemah" ucap apo dalam hati

Mile terus menyentuh dan menjilat tubuh apo ia tak enggan meninggalkan bekas di tubuh apo meski mereka tak saling mengenal satu sama lain.

"Ahh... Nghh.."

Seleruh ruangan di penuhi dengan pheromone yang memaksa apo untuk terus menerus menghirupnya.

"Ini sangat lembut dan begitu merona" ucap mile sembari melihat bibir apo

Mile mulai mendekatkan wajah nya terus menatap apo yang pada saat itu mulai bergairah.

"Tidak.. Jangan mencium ku" ucap apo dengan nada lembut

Apo berusaha menutup mulut mile dengan tangannya. Di momen ini dia sangat lemah dan hanya dapat menutup mulut mile dengan lembut.

"Kau tak mengenalku setelah Rut mu hilang jangan lakukan apapun yang akan membuat mu menyesal"

"Mengapa? Aku tak masalah memiliki omega cantik seperti mu" ucap mile sembari menjilat tangan apo.

Perlahan tangan mile mulai mengarah ke bawah tangan itu perlahan masuk ke dalam lubang apo yang sedari tadi basah.

"Apa yang kau laku- Nghh?! Ahhh!! Hnghh.."

Seketika apo menutup mulutnya mencoba menahan suara desahan indah miliknya.

"Mengapa kau menahan suara mu dengan tangan mu hmm?" ucap mile

"T-tidak.. Nghh.. Hmmh.."

"Ini cukup sempit aku harus menambah jari lainnya"

"K-keluarkan! Ahh!!.. Hmmh.."

Mile menambah tempo kecepatan jarinya keluar masuk lebih cepat dari sebelumnya membuat menggeliat.

"I-itu aneh uhhg.. Uhhmm.."

"Bertahanlah akan sakit jika aku langsung memasukkannya lubang mu terlalu ketat"

"Keluarkan.. Ahhg.. Ughh.." apo berusaha meraih tangan mile yang terus menggerakkan jarinya.

"Jangan menggunakan tangan mu untuk menghentikan tangan ku"

Melihat apo yang terus memberontak mile melepas dasinya lalu mengikat kedua tangan apo dengan dasi yang ia pakai.

I'm Not Omega!! (Mile × Apo)Where stories live. Discover now