22

20.2K 986 2
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
Assalamualaikum readers!!
.
.
Happy reading
.
.

Kini keluarga ndalem ponpes al fattah berkunjung di kediaman jiddah syafa,ternyata disana sudah ada om imam,tante imah,kak kalya dan juga kak ammar, mereka semua berbincang lama disana hingga jam menyadarkan abah syakir akan niat nya yang ingin mengunjungi rumah mertua nya(Nenek gus rafka/ibu ummi halimah)

"Dek imam dan semua nya saya mau pamit dulu,mau ke sidoarjo buat berkunjung di sana" pamit abah syakir yang sudah berdiri

"Ndak mau makan dulu ta mas,mbak?" tanya om imam

"Ndak usah  repot repot dek,kita cuma minta doa selamat aja" jawab ummi halimah dengan senyum simpulnya

"Yaudah kalo gitu mau gimana lagi" pasrah om imam

"Yaudah ayo mbak saya antar kedepan" tawar om imam

"Iya dek" jawab abah syakir

Dan mereka pun berangkat menuju sidoarjo, kini tinggal gus rafka dan aqilah yang berada disana

"Om,tante,kakak aqilah mau keatas dulu ya" ijin aqilah setelah bermaafan dengan keluarga nya itu

"Iya nduk silahkan" jawab sang paman

"Rafka ijin temani aqilah ya om,tante" ijin gus rafka juga

"Silahkan nak" jawab om imam lagi

Dan aqilah pun menaiki tangga dengan pelan pelan dan dibantu oleh gus rafka tentu nya

Kini gus rafka dan aqilah telah sampai di kamar aqilah, dimana tempat itu yang menjadi saksi bisu perkembangan aqilah dari kecil hingga sebesar ini

Kamar milik aqilah berbeda dengan gadis lain yang dimana kamar gadis lain berwarna soft dan cerah berbeda dengan aqilah yang kamar nya berwarna dark grey

"Ini kamar kamu?" tanya gus rafka kaget pasal nya di kamar nya saja bercat warna soft dan cerah

"Iya,kenapa?gasuka?" tanya aqilah dengan sedikit nyolot

"Engga,cuma nanya aja" jawab gus rafka

"Udah ah,gue mau..."

"Ekhem,bilang apa tadi?" tegur gus rafka

"Aku mau baca novel gus" jawab aqilah dengan nada lembut namun tertekan

"Gini kan enak denger nya,yaudah mau baca yang mana?biar saya am.." tawar gus rafka terpotong

"Ekhem,bilang apa tadi?" tegur aqilah gantian dengan menggunakan nada yang sama saat ia ditegur

"Maaf,ga sengaja"

"Kebiasaan" jawab aqilah malas

"Makanya pake nama panggilan khusus kek biar romantis dikit,biar ga pake logat gue atau saya lagi" usul gus rafka sedikit sewot

"Dih sewot" sindir aqilah dengan melirik sang empu

"Tapi bener juga sih" imbuh nya lagi
"Yaudah kita rundingin sekarang" jawab gus rafka semangat

NADHIELFATHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang