[25] The Catch

256 15 0
                                    

"Skandal Aksara Bourge, pewaris Bourge Corp, yang dirumorkan terlibat dalam kasus prostitusi. Selain Aksara Bourge, Karina Shaw yang merupakan General Manager dari perusahaan raksasa AM Group juga turut terlibat dalam skandal ini. Diduga Karina menutupi orientasi seksualnya dengan menjalin hubungan bersama Aksara. Rumor ini masih tidak diketahui kebenarannya karena belum ada pernyataan resmi dari kedua perusahaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari banyak orang tentang kebenaran berita itu.

"Apa yang mendasari belum dikeluarkannya pernyataan? Apakah berita itu sesungguhnya benar? ...."

Zoe berupaya menggonta-ganti channel TV itu. Akan tetapi, semua berita hanya menampilkan skandal putri semata wayangnya. Wanita itu mematikan televisi dengan perasaan dongkol. Sudah beberapa waktu ini Karina tidak kembali ke rumah setelah mereka bertengkar. Gadis itu memilih untuk tinggal di rumah Zae sampai masalah skandal mereka selesai.

"Zozo, jangan sering melihat berita." Jay menghampiri isrtinya dan duduk di sebelahnya. "Media akan terus menggiring opini yang tidak baik pada Karina. Namun, Jacob sendiri yang bilang bahwa ia akan memastikan keselamatan Karina. Percayalah pada rencananya."

Wanita bernetra keemasan itu menghela napasnya berat. "Aku hanya khawatir padanya, Jay. Kupikir dia mau mendengarkanku untuk sekali saja, tetapi rasanya percuma."

"Itu karena kau tidak memberitahu alasannya." Sebuah suara jutek mengagetkan Zoe dan Jay. Terlihat seorang wanita berumur lima puluhan menggunakan pakaian kerja miliknya. Di belakangnya ada seorang pria yang disinyalir sebagai asisten pribadi wanita itu mengekorinya dengan sebuah tablet di tangannya. Wanita itu langsung duduk di sofa tepat berhadapan dengan pasangan suami istri itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Zoe dengan dahi berkerut.

Zae mendengkus kasar. "Berbicara pada kakakku yang bodoh ini, tentu saja. Kau sudah menyusahkanku dengan pertengakaranmu dan Karina. Apa kau tahu, anakmu itu justru butuh dukunganmu saat ini, Bodoh. Bukannya larangan untuk tidak bekerja di AM Group."

"Bukan urusanmu, Zae. Masalah keluargaku bukan hal yang harus membuatmu sampai turun tangan."

"Tentu saja ini urusanku," kesal Zae. Tangannya sudah menyilang di dada dan salah satu kaki jenjangnya menyilang ke atas kaki yang lain. "Karina memiliki keinginan dan ambisi besar untuk menjadi pewaris AM Group. Aku masih belum bisa memberikan posisi itu karena memang Xander-lah yang sudah kupastikan akan menjadi penerusku. Aku memberikan jabatan GM pada Karina bukan semata-mata untuk menyenangkan hatinya, tetapi gadismu itu memang pantas, Zo."

"Kau melakukannya tanpa seizinku, Zae. Aku ingat sekali, aku selalu melarangmu melibatkan anak-anakku dengan AM Group," decak Zoe. "Sedari awal aku ingin keluargaku dan AM Group tak saling terlibat."

Zae memijat keningnya pelan. Ia sudah tidak tahu lagi mengapa kembarannya bisa bersikap seperti itu. Ia tahu sekali Zoe bukan tipe ibu yang melarang keinginan anaknya. Zoe juga bukan seseorang yang akan mengarahkan seluruh masa depan Karina tanpa memberinya pilihan sedikit pun.

Apa mungkin ini karena ....

"Zoe, kau melarang Karina ... bukan karena kau masih teringat akan hal itu, kan?"

"A-apa maksudmu?" tanya Zoe dengan mata membelalak kaget. "Teringat akan hal apa?"

Zae tidak langsung menjawab. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, ia sudah tahu bahwa Zoe masih teringat akan sesuatu hal di masa lalu. Jangan lupa, mereka ini kembar. Zoe dan Zae sudah terbiasa berbagi perasaan sejak mereka berada di dalam kandungan.

"Aku tidak tahu alasan mengapa kau masih dibayang-bayangi oleh masa lalu itu, Zoe. Tetapi, aku hanya ingin memberitahumu sesuatu." Zae memberikan jeda cukup lama. "Itu bukan salahmu dan tidak ada orang yang pernah menyalahkanmu akan itu, Zoe. Jangan terus menyalahkan dirimu sampai-sampai kau mengorbankan putrimu. Jangan korbankan hubunganmu dengan Karina, jangan korbankan mimpinya."

Billionaire's DesireWhere stories live. Discover now