FM 6 : RUN

11 2 0
                                    

Senja menyeruak dengan dingin sisa hujan yang masih terasa. Membelenggu tubuh ringkih Seohyeon yang masih tak bisa diam sepulangnya ia dari studio sejak satu jam lalu. Menderapkan kaki jenjangnya melangkah menapaki jalan trotoar bersama sang sahabat yang selalu ada di sisinya.

“Apa kau tak lelah, Hyeon-ah?”
Wanita itu hanya menggeleng,  menyunggingkan senyum kecilnya di wajah yang nampak sedikit pucat.

“Kau nampak kelelahan, Hyeon-ah. Kupikir kau juga harus menjaga kondisi tubuhmu jika kau masih ingin mencari Taehyung.”

“Heum—  aku tahu. Tapi aku tak bisa mengistirahatkan pikiranku untuk berhenti memikirkan bagaimana kondisi suamiku saat ini.”

Mendadak kakinya berhenti. Matanya menatap menyipit pada sosok pria yang dilihatnya di ujung jalan. Pria dengan sweater hitam dan jaket bulu tebal berwarna coklat muda yang nampak menikmati lalu lalang kendaraan di depan sebuah toko berpenerangan hangat.

“Hyung-ah— Aku tak mungkin salah. Itu.. Itu Taehyung, Hyung-ah!” gumam Seohyeon seraya jemarinya menarik kuat coat pria yang berada di sisinya. Mengharapkan atensi pria itu turut menatap ke arah pusat pandangannya.
Hyungsik menatap ujung telunjuk wanita itu. Turut mengikutsertakan diri memperhatikan pria yang juga sama tak asing baginya. Pria itu, pria yang selalu mereka cari. Pria yang membuat keduanya hampir gila karena kehilangan.

“Jangan terburu, Hyeon-ah. Jalanan cukup licin untuk kau mengambil langkah terlalu cepat.”

Seohyeon tak mau tahu. Yang ia inginkan hanyalah sang suami kembali padanya.

“Taehyung Oppa!!” Seo Hyeon berteriak sekeras-kerasnya. Berharap suaranya dapat membuat pria itu menengok padanya. “Taehyung-ah!!”

Hyungsik segera meraih tangan wanita itu, membuat derap langkah mereka semakin mendekat. Namun, pria itu nampak begitu terkejut ketika dua orang itu berhasil mendekat. Dan sungguh, Seohyeon tak mampu menahan bagaimana  seluruh hatinya terasa membuncah dan membuatnya juga ingin menangis seketika. Hingga dirinya segera saja memeluk tubuh itu tanpa ijin.

Pria itu semakin terkejut. Langkahnya terhuyung mundur dan tangannya memaksakan melepas ikatan kuat wanita yang menangis dalam pelukannya.

“Lepaskan aku! Kalian siapa?” ujar Taehyung dengan frontal disertai tatapan kosongnya sembari melirik ke arah toko roti di belakangnya. Berharap seseorang yang ditunggunya akan segera keluar dari dalam sana.

“Oppa?!”

“Apa maksudmu, Tae?” Hyungsik menggeleng. Tak paham akan apa yang dikatakan sahabatnya kali ini.

“Lepaskan aku!” Taehyung kembali berujar dengan nada bicara yang lebih tinggi dari sebelumnya. “Menjauh kalian dariku! Arrgh!”

Pria itu mendadak memegangi kepalanya, menahan nyeri yang tiba-tiba muncul begitu menyakitkan di seluruh sisi kepalanya. Mengambil jarak menjauh setelah berhasil memaksa Seohyeon melepaskan pelukan dari tubuhnya. Dan kembali lagi panik untuk menatap ke arah toko roti dimana seseorang telah nampak tersenyum padanya.

“Tae! Dia istrimu! Aku sahabatmu! Apa kau sudah gila, hah?!”

“Tidak!”

Pria itu berbalik, berlari perlahan dan menjauh, diikuti dengan seorang wanita yang baru saja keluar dari toko roti itu.
“Pria tampan! Tunggu aku!”

Hyungsik dan Seohyeon tak berhenti. Kakinya terus mengikuti arah kemana Taehyung berlari. Mengabaikan wanita lain yang juga berlari lebih cepat daripada dirinya di depan sana. Mengejar satu tujuan yang sama hingga roti yang tadi dibawanya keluar dari toko itu nampak terjatuh dari pelukannya hanya demi mendapatkan pria yang terus diserukannya.

Feel MeWhere stories live. Discover now