BAB 14 : COME BACK

16 4 2
                                    

Tarikan paksa yang dirasakan Seohyeon membuatnya hilang kesabaran. Jenny memang benar- benar menguras rasa sabar yang dimilikinya. Tapi jika ia melawan sekarang, itu akan menjadikan hal yang lebih buruk untuk semua pihak, terlebih untuk suaminya.

Ia melihat tubuh Taehyung terhuyung mundur. Dan dirinya hanya bisa menyaksikan bagaimana Jenny secara langsung menggantikan posisinya untuk melihat luka di lengan pria yang ia cintai. Ini sangat memuakkan. Rasanya menyakitkan. Bahkan kupu-kupu cantik yang tadi bersarang di perutnya seakan telah berhambur terbang dan berubah menjadi kupu-kupu hitam yang legam.

“Minho Oppa. Ayo segera kita bawa Jack ke rumah sakit.” Jenny merengek seolah hal itu bukanlah dia penyebabnya. “Oppa, tahan ya, kita akan segera mengobati lukamu.”

Wanita itu membuang napasnya dengan kesal sembari kembali menengok ke arah Seohyeon yang hanya bisa mematung tanpa bicara sambil memerhatikan mereka. “Semua karena wanita itu. Andai dia tidak menjadi pengacau dan datang ke rumah ini, pasti hal ini tak akan terjadi.”

“Ahh, cukup Jenn. Lebih baik sekarang kita langsung ke rumah sakit.” Minho segera mendahului keluar sambil mengangguk ke arah Seohyeon, memberi isyaratnya agar segera beranjak dari sana.

“Ayo oppa.” Jenny menarik satu tangan bebas pria itu. Tapi tak ada pergerakan. Taehyung masih berdiri di tempatnya, sorotnya masih mengarah pada wanita yang menahan nyeri dan perih di wajahnya.

Taehyung mengibaskan tangan Jenny yang kini terperangah.

Jack-nya berjalan ke arah Seohyeon dan tanpa bicara langsung menarik tangan wanita itu, mengabaikan rasa sakit yang jauh lebih nyeri karena darah masih mengalir di lengannya.

“Oppa...”

“Wajahmu berdarah dan harus segera diobati. Jangan membantah.” Kalimat terakhir yang diucapkan pria itu adalah kalimat dimana ia akan selalu patuh. Kalimat singkat yang selalu menjadi perintah mutlak milik Lee Taehyung.

**

“Apa yang sebenarnya terjadi, Minho-ssi?” Hyungsik bertanya setibanya ia berada di salah satu klinik terdekat tempat Minho tinggal. Tadi Seohyeon memberitahunya karena Hyungsik ingin menemui Taehyung, demi membantu dirinya.

“Maafkan aku, aku tak tahu jika sampai terjadi seperti ini. Jenny-ku benar-benar di luar batas.”

Hyungsik menarik napasnya dengan mata yang melirik tajam ke arah Jenny yang terduduk di kursi tunggu pasien.

“Apa yang kau lakukan? Eoh?!”

Wanita itu mendongak, memerhatikan Hyungsik yang telah berdiri di hadapannya dengan emosi yang meledak.

“Lebih baik kau bawa wanita itu pergi dari sini. Bawa dia dan jangan pernah datang lagi ke kehidupan kami.” Wajahnya begitu santai. Bahkan ketika Hyungsik nampak mengepalkan tangannya untuk menahan emosi, wanita itu justru tersenyum datar. “Kau sepertinya mencintai wanita itu, Tuan.”

Minho yang melihat keadaan itu segera lebih mendekatkan diri ke arah Jenny. Mendorong ringan tubuh kecil itu hingga bergeser. Ia tak menyangka jika seseorang yang ia sayangi seperti adiknya sendiri melakukan hal semacam itu. Ucapan dan tingkahnya melebihi ekspektasinya.

Jenny mendecih. “Bagaimana bisa wanita sepertinya membuat semua laki-laki mencintainya? Luar biasa.”

“Jaga ucapanmu, Jen.” Minho sedikit mengeraskan suaranya. Ini benar-benar tidak baik, wanita muda itu makin tak sopan dan seperti tak memiliki etika sama sekali.

Sedangkan yang ditegur hanya mengangguk berulang kali dengan tertunduk dan tersenyum getir.

“Aku harap kau bisa menjaga dan mendidik adikmu dengan lebih baik, Minho-ssi.” Hyungsik menghindari keributan yang sengaja dipancing oleh gadis itu. Langkahnya mendekat ke arah pintu operasi saat lampu pertanda itu baru saja dimatikan sampai semua petugas keluar dan pasien dibawa keluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Feel MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang