PART 1 . perjodohan

8.8K 252 0
                                    

Hari ini adalah hari senin. Hari dimana seluruh sekolah mengadakan upacara bendera dilapangan sekolah mereka.

"Gila panas banget, gurunya ngoceh terus apa enggak cape ya?" gerutu kesal Bulan yang berada disamping Abel dengan keringat yang bercucuran didahinya.

"Ihh berisik lo!, udah diem aja," ucap Abel kesal.

Qilla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kedua sahabatnya bertengkar, "Lan, Bel, ada yang mau gua omongin nanti," ucap Qilla yang berada dibarisan depan mereka.

"Gua juga" sahut keduanya kompak.

Setelah hampir sejam melakukan upacara bendera, seluruh murid pun memasuki kelas masing-masing dengan kelelahan. Bahkan tak jarang ada yang males kembali kedalam kelas karena koridor kelas mereka yang harus menaiki tangga terlebih dahulu.

XII IPA 2

"Kalian juga dijodohin?" to the point Qilla dengan suara berbisik.

Abel yang berada disamping Qilla pun mengangguk cepat, "Iyaa, enggak nyangka banget sih gua."

"Kenapa ya orang tua kita enggak bisa ngertiin kita, padahal kan kita mau fokus buat mengejar mimpi kita dulu," sahut Bulan lesu.

"Kira-kira, siapa orang yang mau dijodohin sama kalian? " tanya pelan Qilla.

Qilla dan Bulan melirik kearah Abel, Abel pun yang mengerti hanya mendengus kesal, "Ck, gua sama Azelvin, si kulkas berjalan itu, entah gimana nasib gua kedepannya."

"HAHH?!!! " teriak histeris Qilla dan Bulan, raut wajah mereka yang awalnya penasaran menjadi terkejut.

"Gausah teriak-teriak bisa enggak sih?" kesal Abel yang takut sekelasnya mendengar obrolan mereka. Untung saja kelas mereka sedang berisik jadinya teriakan Qilla dan Bulan tidak terlalu terdengar.

"Ngenes banget nasib lo Bel," ejek Bulan tertawa.

"Emang cowok yang mau dijodohin sama lo siapa Lan?" Qilla menatap wajah Bulan dengan serius begitu pula dengan Abel.

Bulan menelan salivanya gugup, "Jangan serius banget kali, gua sama si Nathan yang dikenal nakal itu tuh, kesel banget!"

"Yang sering keluar masuk Bk itu?" tanya Abel dan Bulan pun mengangguk.

Tawa Abel dan Qilla pun pecah. Pasalnya mereka tau jika Bulan sangat tidak menyukai laki-laki yang tidak mematuhi peraturan. Tak jarang pula mereka sering mendengar Bulan mengkritik Nathan secara terang-terangan yaitu ditempat umum tanpa mengkhawatirkan Nathan mendengar atau tidak.

"Tapi kenapa orang tua lo jodohin lo sama si Nathan ya? kenapa harus Nathan, sedangkan mereka pasti tau kan kalau Nathan tuh anaknya gimana," Qilla dan Bulan mengangguk menyetujui perkataan Abel.

"Kalau lo Qil sama siapa?" tanya Bulan menatap Qilla.

"Ketua osis disekolah kita, Kenzo" jawab Qilla berbinar.

"Lo s-serius? Kenzo? Berarti lo sering dong sama dia, kan lo sekertaris osis," sahut Bulan terkejut.

"Wahh Qil, kayaknya cuman lo yang pasangannya bener," ujar Abel takjub.

"Tapi kita masih belum taukan siapa yang ada dihati mereka sebenarnya? Dan sikap asli mereka itu kayak mana," ucap Qilla memandang kedua sahabatnya.

"Lo bener, mereka pasti juga dipaksa sama kayak kita," ujar Bulan.

Tiba tiba kelas menjadi sunyi dikarnakan kedatangan sang guru. Mereka pun kembali ketempat duduk seperti semula.

"SELAMAT PAGI BU!!!' sapa satu kelas denan kompak.

3 pasutri [END]Where stories live. Discover now