PART 20 . makanan kesukaan

3.2K 82 0
                                    

Malam ini, Qilla memasak makanan kesukaan Kenzo. Alasan mengapa ia berinisiatif untuk membuat makanan kesukaan Kenzo adalah agar mereka bisa berbincang-bincang dan membuat suasana hati Kenzo menjadi lebih baik.

Qilla menata makanan yang ia masak dengan rapih dimeja makan. Lalu terlihat Kenzo menuruni tangga dengan memakai kemeja kotak-kotak berwarna hitam.

"Hai Ken, baru aja gua mau panggil lo, eh lonya udah turun aja," ujar Qilla tersenyum.

"Ada apa nih?" tanya Kenzo tersenyum ramah.

"Ayokk makan, gua udah masak makanan kesukaan lo, ayam kecap sama kimchi timun kan?"

"Kok lo bisa tau Qil?"

"Gua tau dari mama."

"Makasih yahh udah mau masakin makanan kesukaan gua," ucap Kenzo tersenyum.

"Iyaa, kan udah jadi kewajiban gua buat masakin lo," jawab Qilla.

"Tapi maaf Qil, gua enggak bisa makan, karena gua harus pergi kerumah Rania sekarang, ada hal penting yang harus kami bahas soalnya."

"Emangnya mau ngapain?" tanya Qilla.

"Bokap nyokapnya pengen ketemu sama gua, katanya ada yang mau diomongin, maaf ya, penting banget nih."

"Sedeket itu Kenzo sama Rania."
- batin Qilla

"Emang perginya enggak bisa sesudah makan ya?"

Kenzo menggelengkan kepalanya, "Maaf Qil, gua enggak bisa, lo tenang aja kok, gua bakal makan di rumah Rania nanti, jaga diri lo baik-baik."

Setelah mengatakan itu, Kenzo pergi meninggalkan Qilla yang berdiri sendirian dimeja makan. Qilla menatap sendu punggung Kenzo yang menjauh.

"Ternyata setelah jadi istri lo Ken, gua masih belum jadi prioritas buat lo," gumam Qilla.

*  *  *

Ditengah jalan, terlihat seorang gadis cantik tengah berjalan kaki dengan rambut yang dibiarkan terurai. Sesekali ia menghentak-hentakan kakinya ke jalan sembari menggerutu kesal.

"Gua lupa lagi jalan kerumah, ihh kesel banget sih, mana jalanan disini sepi, handphone gua juga napa pake mati segala sih!"

Tiba-tiba, tiga orang preman menghampiri gadis cantik itu dengan senyuman nakal yang mereka tunjukkan. Giselle membuang bola matanya malas, seakan-akan sudah biasa selalu dihadang oleh seorang preman.

"Haloo neng cantik, sendirian aja nih?" ucap salah satu preman.

"Iyalah sendirian," juteknya.

"Mau ditemenin enggak sama kita neng?"

"Idihh najiss, lepasin gue gak!!"

Dari kejauhan, Aril melihat seorang perempuan yang terlihat familiar dimatanya tengah dikerumuni ketiga preman yang seperti tengah menggodanya. Ia terkejut ketika mengetahui siapa perempuan itu.

"Itu bukannya Giselle," gumam Aril.

Aril pun melajukan motornya lalu menabrak salah satu preman yang tengah menggoda gadisnya membuat preman itu terjatuh ke aspal. Bahkan ujung matanya sudah menajam bagaikan pisau.

"Berani lo sentuh milik gua, habis nyawa lo ditangan gua," ancam Aril lalu melepas helm yang ia pakai dan menuruni motornya dengan wajah marah.

Baru saja Aril ingin maju lagi, ketiga preman itu langsung berlari terbirit-birit. Aril hanya menatap datar kearah ketiga preman itu, yang terpenting Gisellenya aman dan salah satu preman itu sudah ada yang terluka.

3 pasutri [END]Where stories live. Discover now