PART 6 . maaf

5.3K 152 0
                                    

Pagi hari pun tiba, seorang gadis, ralat, wanita mengerjapkan matanya perlahan-lahan. Lalu ia pun melihat ke sekelilingnya.

Wanita itu adalah Bulan, Bulan menarik selimut putih itu sampai lehernya untuk menutupi tubuhnya. Terlihat ada darah disprei putih itu.

"Hikss... gua udah enggak perawan lagi," ucap Bulan sesegukan, mengingat kejadian semalam, membuatnya benar-benar syok.

"Dan dengan teganya Nathan enggak minta maaf ke gua," gumamnya.

"Lo jahat banget Nath, padahal gua belum siap, dasar Nathan sialan," gumamnya merasa kesal.

Lalu bulan pun berjalan ke kamar mandi dengan tertatih-tatih. Setelah selesai mandi, Bulan langsung pergi ke arah meja riasnya, ia melihat cermin yang menampakkan pantulan wajahnya, sangat menyedihkan. Mata yang sembab, bibir yang berdarah, bahkan banyak kissmark dilehernya.

"Kayaknya gua gausah sekolah dulu deh, yang ada nanti pada curiga."

Cetar...

Bulan terkejut, suara apa itu? apa ada maling? Bulan pun langsung turun ke bawah untuk melihat siapa yang ada dirumahnya. Saat ia sampai dibawah, ia melihat Nathan yang sedang melukai tangannya dengan pisau, disekitarnya pun banyak sekali pecahan kaca.

"Nath!! lo gilaa?" teriak Bulan lalu berjalan menghampiri Nathan dan membuang pisau yang dipegang oleh Nathan.

"IYAA LAN, GUA GILA!! GUA GILA BANGET LAN, GUA UDAH MERAWANIN LO SEBELUM WAKTUNYA DAN TANPA IZIN DARI LO, GUA BRENGSHEK LAN," teriak lelaki itu, terdengar isakan kecil dari mulutnya.

"Maafin gua Lan, kejadian semalem itu di luar kendali gua, nafsu gua terlalu tinggi. Maaf, gua cowo brengshek," lirih lelaki itu menunduk.

Bulan tau jika Nathan sedang menahan tangisnya, "Gua pikir awalnya lo sebrengshek itu Nath, tapi gua salah, lo enggak sebrengshek yang gua pikir."
- batin Bulan

"Gua salah sama lo Lan, maafin gua," lirih Nathan sekali lagi.

"Nath, jangan dibahas lagi, semua udah terjadi, lagian lo juga enggak salah, kita udah nikah, dan enggak ada kata haram jika melakukan hal itu, tapi yang salah, umur kita terlalu muda buat ngelakuin hal seperti itu, tapi gapapa, gua udah maafin lo," ucap Bulan lalu tersenyum.

Entah kenapa hatinya terluka jika melihat keadaan Nathan yang terpuruk seperti sekarang. Bulan juga bahagia jika Nathan menyadari kesalahannya. Ia pikir, Nathan akan berperilaku seolah-olah tidak terjadi apapun diantara mereka.

Bulan menarik tangan Nathan lalu menyuruhnya duduk disofa. Lalu Bulan mulai mengobati goresan luka ditangan suaminya itu.

"Lain kali lo jangan kayak gini Nath, bahaya, gimana kalau lo kehilangan banyak darah, bisa fatal akibatnya," ucap Bulan yang masih dalam posisi mengobati Nathan dengan telaten.

"Thanks Lan, udah mau maafin gua," ucap Nathan merasa bersalah.

"Kali ini gua bakal maafin, tapi kalau keulang dua kali, enggak bakal ada lagi kata maaf buat lo," ucap Bulan dengan nada mengancam lalu mulai mengobati luka ditangan Nathan lagi.

Nathan terus memandangi wajah mulus milik Bulan, tidak menyangka jika wanita dihadapannya ini adalah istrinya. Bahkan ia sudah mengklaimnya sebelum waktunya.

"Lo baik Lan, ibu gua emang enggak salah milih lo sebagai istri gua."
- batin Nathan

*  *  *

XII IPA 1

"Gua masih kepikiran tentang omongan nathan di grup chat," ucap Aril

3 pasutri [END]Where stories live. Discover now