_________________
❄️🩵❄️
"Jangan nonton anime mulu. Sekali-kali olahraga, biar badan gerak. Makan yang teratur, nggak usah nunggu namatin satu anime dulu baru makan. Yang ada entar sakit maag. Paham?"
Di atas motor, Reja berceloteh meski suaranya sedikit banyak ditelan oleh angin. Ruby yang diboncengnya hanya mendesah panjang, lalu meletakkan dagunya di bahu cowok itu.
"Iya, iya, Tuan," jawab Ruby.
"Jangan 'iya-iya' aja, kalo dinasehatin tuh denger dan lakuin," tegur Reja tegas. Mau tak mau Ruby mengangguk agar Reja tak terus-terusan mengoceh. Lagipula ia tidak bisa mendengar jelas perkataan Reja karena bisingnya kendaraan lain.
Hari ini Reja ada urusan di luar kota untuk satu hari. Ia menasihati Ruby agar gadis itu tidak kebablasan. Karena selama ini, Ruby selalu diurus oleh Reja. Ruby itu sering lupa waktu kalau sudah menonton anime. Jika tidak sedang berada di sampingnya, wajarlah Reja khawatir. Ia seperti mengurus seorang bayi besar.
Motor yang dikendarai mereka telah sampai di terminal. Reja segera mempersiapkan diri dan memeriksa kondisi barang-barangnya takut ada yang terlupa. Setelah memastikan semua siap, Reja berpamitan sekali lagi pada Ruby, tak lupa memberinya pelukan.
"Sayang, diliatin orang, ih. Ga usah lebay gini. Kamu perginya cuma satu hari doang, loh," bisik Ruby yang tak suka menjadi bahan perhatian.
Meski begitu, Reja tetap tak mau melepaskan pelukan. Satu hari akan terasa seperti satu abad baginya bila tak bersama Ruby.
"Mau ngisi baterai dulu. Kalo ga gini aku ga bakal semangat nanti," balas Reja seraya mengeratkan pelukan.
Kedua lengannya melingkar sempurna di pinggang ramping Ruby. Bahkan dia mencuri-curi kesempatan mencium rambut gadis itu karena telah menjadi kebiasaan baginya. Aroma rambut Ruby membuatnya merasa candu. Wangi mawar.
Untunglah bis yang akan dinaiki Reja sudah mau berangkat. Jadi, mau tak mau cowok itu pun harus melepaskan pelukannya. Sekali lagi, Reja mewanti-wanti agar Ruby tak melupakan nasihatnya.
"Dadah!" Ruby melambaikan tangannya begitu bis itu berangkat. Terlihat Reja duduk di dekat jendela, hanya agar bisa melihat wajah Ruby lebih lama.
"Ih, apa sih romantis banget. Keren lo begitu di depan jomblo?"
Ruby sontak menoleh ketika suara familier menyapa gendang telinganya. Ternyata seorang gadis, muncul dari keramaian orang-orang, melangkah mendekati Ruby.
"Eh? Tiara? Ngapain kamu ada di sini?" tanya Ruby.
"Biasa, paman sama bibi gue mudik ke mari. Sekarang mereka udah pulang, gue anterin ke sini," jawab gadis bernama Tiara itu, mendapat balasan 'oh' ria dari Ruby.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI MENJADI BADBOY
Random"Ga ada cowok yang sempurna di dunia ini. Makanya gue menciptakan Reja Syaputra dalam wujud manusia fiksi." - Azura Hayakawa - *** Reja Syaputra memiliki kepribadian yang baik hati, ramah, dan humble. Karena itulah, dia bisa dengan mudah mendapat pe...