Dugaan Nicko benar. Yang mengendalikan tubuh Reinald saat itu memanglah Reinald sendiri. Terbukti ketika Reja mengadukan bahwa dirinya tak ingat apa yang terjadi setelah Ran menjatuhkan jaketnya ke tanah.
"Jadi setelah itu Gisel pergi beneran?" tanya Reja, dibalas anggukan oleh Nicko.
Reja tak perlu berpikir dua kali, segera bergegas menuju rumah Gisel. Memacu Yamaha XSR 155 miliknya, akhirnya ia tiba di tempat tujuan dalam waktu dua puluh menit.
Pintu rumah itu tertutup rapat. Reja mengetuknya pelan.
Tak ada sahutan.
Barulah di beberapa menit kemudian, pintu itu terbuka, Griffin muncul dari baliknya.
"Sorry, Bang, dateng malem-malem. Gue mau ketemu Gisel." Reja tak basa-basi, langsung menyatakan niatnya dengan to the point.
Griffin mempersilakan cowok itu masuk. Ia pun sempat menceritakan sedikit bahwa saat pulang, mata Gisel sembab dan wajahnya basah oleh air mata.
"Ada masalah apa lo sama dia?" tanya Griffin dengan intonasi datar.
"Cuma salah paham doang, Bang." Karena tak mungkin Reja menjelaskan secara detail kejadiannya, jadi ia memutuskan mengarang alibi saja.
Azana dan Adryan sedang tak berada di rumah. Si suami ke luar kota, sementara si istri kerja lembur. Jadinya, hanya ada Gisel dan Griffin di rumah.
Griffin memberikan kesempatan untuk Reja menemui Gisel. Tetapi, adiknya itu enggan ke luar kamar. Jadi, dia menyuruh Reja untuk datang lagi besok ketika suasana hati Gisel sudah lebih baik.
"Lo nggak marah, Bang?" Reja penasaran. Padahal Griffin adalah ketua geng juga seperti Reinald. Tapi kenapa dia tidak terlihat tempramen sama sekali? Apalagi Griffin sangat menyayangi Gisel, mana bisa membiarkan adiknya itu menangis begitu?
"Kalo lo terbukti bersalah dan jadi penyebab Gisel nangis, baru nanti gue bakal ngehajar lo. Tunggu aja." Perkataan Griffin bukanlah candaan. Ia terlihat tenang saat ini karena memang takut salah mengambil tindakan.
Sepertinya, Reja tak bisa menyembunyikannya lagi. Ia pun mulai menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Namun, ada beberapa bagian yang sengaja di-skip oleh Reja karena menyangkut rahasianya.
"Jadi Gisel ngomong kayak gitu?" cetus Griffin setelah mendengarnya.
Memberikan anggukan, Reja pun menambahkan, "Makanya gue dateng ke sini buat minta maaf sama Gisel atas nama semua anggota geng gue."
Reja tak mengatakan pada Griffin bahwa dirinyalah yang mengusir Gisel saat itu. Ia mengatasnamakan Felix, karena takut cerita aslinya terdengar membingungkan.
"Tapi Gisel juga nggak pantes ngomong kek gitu. Seharusnya dia lebih jaga omongannya sama orang lain," kata Griffin, tak sepenuhnya membela Gisel.
"Ini mungkin salah gue juga karena udah ninggalin dia. Jadinya, dia punya kepribadian yang nggak baik. Andai aja gue nggak pergi waktu itu, pasti Gisel jadi orang yang lebih baik daripada yang sekarang," tandas Griffin. Ada puing-puing rasa bersalah yang masih berserakan di hatinya.
Dulu saat Gisel selalu bersamanya, gadis itu adalah gadis yang baik walau memiliki sifat kekanak-kanakan. Tetapi, usai kepergian Griffin, Gisel mulai berubah.
Reja menggeleng, menepuk bahu Griffin. "Gapapa, Bang. Lupain masa lalu, fokus aja sama depan. Itu lebih baik, kalo lo emang niat buat perbaiki diri."
***
Demi menghindari kecurigaan Ran, lagi-lagi Reja harus menuruti permintaan Nicko. Yaitu untuk menjauhi Gisel sementara waktu. Awalnya Reja menolak, tetapi Nicko memberikan kesepakatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI MENJADI BADBOY
Random"Ga ada cowok yang sempurna di dunia ini. Makanya gue menciptakan Reja Syaputra dalam wujud manusia fiksi." - Azura Hayakawa - *** Reja Syaputra memiliki kepribadian yang baik hati, ramah, dan humble. Karena itulah, dia bisa dengan mudah mendapat pe...