05=Five

36 4 0
                                    

Happy reading
Jangan lupa vote.
Typo?tandai
.
.
.
=
- yah,memang begitu?-
.
.
.
=

Saat ini Sopan tengah berjalan di koridor sekolah selepas pertikaian kecil yang terjadi antara ia dan Solar.

Ia sedikit puas saat melihat wajah kesal Solar.

Ia memasuki kelasnya dan duduk dengan tenang menunggu bell pelajaran berikutnya berbunyi.

Other side

Lira sedang duduk dengan santai di dalam kelasnya dan mendengarkan musik.
Tak lama ia merasakan seseorang duduk di samping nya,itu adalah Halilintar yang merupakan teman sebangkunya.

Lira memutuskan untuk sedikit berbeda basi dengan teman sebangkunya itu karena Halilintar sendiri jarang bisa diajak mengobrol.

"Dari mana Li?"

Halilintar menoleh dan menatap Lira
"Dari perpus,ambil buku" ucap Halilintar dan meletakkan beberapa buku pelajaran diatas meja

"Mau dirangkum?kok banyak amat?" Lira mengerutkan keningnya saat melihat buku yang Hali bawa

"Mau dibawa pulang buat di fotocopy soalnya Bu Lingga yang nyuruh" Hali memasukkan buku-buku itu kedalam tas nya.

Mata Lira tak sengaja menangkap sebuah buku yang bersampul aneh dengan warna merah dan hitam..ah entahlah,ia pun tak yakin dengan warna buku itu. Tangannya terulur dan mengambil buku itu.

Lira membuka dan membaca buku itu sejenak lalu menatap kearah Hali
"Novel ini punya Lo?"

Halilintar menatap buku yang ada di genggaman Lira lalu menggeleng kecil
"Gue salah ambil kayaknya"

Lira mengangguk dan ber 'oh' saja,ia menatap judul buku itu. Judulnya tak terlalu jelas dan tidak ada nama penulis atau penerbit yang tertera disana.

'Revenge'

"Bukunya kek novel tapi gaada sinopsis yang jelas,trus gaada nama penerbit ataupun penulis nya" ucap Lira

Halilintar hanya melirik sekilas karena tak terlalu tertarik pada hal tersebut.

Lira pun melanjutkan membaca isi buku itu saat merasakan Hali tak tertarik dengan apa yang ia bicarakan.

Gadis itu menghela nafas kecil karena kurangnya percakapan diantara mereka.

Yah...apa yang ia harapkan dari seorang es batu? hehehe

****

Ice berjalan dengan langkah pelan menuju kearah toilet. Bell pulang sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu, masih ada beberapa murid yang ada disekolah,namun sekolah tentunya cukup sepi di beberapa sudut.

Ice tadinya berjalan bersama para saudaranya, tapi karena tiba-tiba merasakan panggilan alam, ia memutuskan pergi ke toilet setelah memberitahu para saudaranya.

Dengan sedikit malas dan mengantuk,ia memasuki toilet dan menuntaskan hajatnya.

..
..
..

Ia mencuci tangan nya setelah keluar dari bilik toilet.

"Sepi..bikin merinding" gumam Ice saat merasakan bulu kuduk nya berdiri

Ice membasuh wajahnya agar terlihat tak mengantuk lagi.

Matanya tak sengaja melihat banyak titik-titik noda di kaca Cermin. Noda berwarna merah Semerah darah.

Who did it? →HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang