2

3.9K 342 2
                                    

"Kamu sudah siapkan semua, freen?"

Noey memperhatikan bos nya yang sedang berdiri menghadap jendela besar di ruangannya. Freen Sarocha Chankimha, CEO dari Chankimha Ent. Orang yang begitu digemari oleh semua orang.

"Sudah lama aku tidak melakukannya. Apa aku bisa?" tanya freen.

Noey menghela napas.

"Sudah cukup kamu terperangkap di ruangan ini freen. Kembalilah.."

"Yakinkan tekadmu dan tetap kuatlah" lanjut noey.

Freen tersenyum pada sahabatnya yang selalu menyemangatinya.
.
.

Freen pov

Hari ini jadwal ku untuk menghadiri sebuah seminar di salah satu universitas. Gugup, tegang itulah yang aku rasakan saat ini. Sudah lama aku tidak kembali ke publik. Hanya bekerja dan terus bekerja di ruanganku.

Ditemani oleh noey dan nam sahabatku sekaligus rekan kerjaku, kita memasuki gedung tempat seminar dilaksanakan.

"Ingat freen, jangan panik tetap tenang ya" ucap nam.

Freen mengangguk berusaha untuk tetap tenang. Noey pun menepuk pundak freen untuk meyakinkan.

Acara pun dimulai. Dengan penuh wibawa freen yang menjadi pembicara pun melakukan tugasnya. Membicarakan tips dalam berbisnis dan juga menjawab semua pertanyaan yang diutarakan para mahasiswa.

Hingga mendekati penghujung acara, freen mulai tidak nyaman. Jantungnya berdegup kencang, keringat mulai membasahi dahi dan tangannya. Membuatnya mau tak mau meminta izin turun dari panggung dan memilih pergi ke kamar mandi. Namun, hal tersebut tidak diketahui oleh noey dan nam yang ternyata sedang berbicara dengan salah satu client bisnis freen.
.
.
.

Becca pov

Aku sudah tidak sabar bertemu dengan nona Sarocha yang terus dibicarakan teman-temanku. Bersama mereka aku memasuki ruangan seminar dan memilih tempat duduk. Tak lama acara pun dimulai. Dapat aku lihat nona Sarocha itu berbicara dengan penuh wibawa. Dengan paras yang cantik membuatnya semakin menawan.

"Pantas saja banyak yang menyukainya" batinku.

Aku terus saja memperhatikannya, berbeda dengan temanku yang tengah sibuk menatap dan mengabadikan yang katanya idola mereka. Tapi, tiba-tiba aku merasa ingin pergi ke kamar mandi.

"Irin aku ke kamar mandi sebentar yah" bisikku pada irin.

"Baiklah cepat kembali" jawabnya.

"Mau ku temani" tiba-tiba nonn menawarkan diri untuk menemaniku dengan senyum yang selalu dia tunjukkan padaku.

"Tidak terima kasih" ucapku dan langsung pergi.

Dengan cepat aku segera menuntaskan tujuanku. Namun, saat aku ingin membuka pintu bilik yang aku tempati aku mendengar suara tangisan perempuan. Sontak itu membuatku kaget.

"Apa kamar mandi ini berhantu?" ucapku pelan sambil merinding.

Dengan perlahan aku membuka pintu dan melihat sekitar. Pandangan ku tertuju pada seseorang yang tengah terduduk menutupi wajahnya dipojok ruangan dekat wastefel. Karena penasaran aku mendekatinya dengan perasaan was-was takut dia adalah hantu.

"H-hey kamu kenapa" ucapku tergagap.

Orang itu mendongakkan kepalanya dan menatapku.

Deg

"Nona Sarocha"

Dia kembali menangis dan menenggelamkan wajahnya pada tangannya. Secara reflek aku berjalan dan segera memeluknya. Dengan perlahan aku mengusap rambutnya agar dia bisa tenang.

"Kamu kenapa nona" tanyaku.

"Saya takut" jawabnya.

Aku dapat merasakan tubuhnya begitu gemetar. Cukup lama aku menenangkan, kini ia sudah mulai merasa tenang dan perlahan melepaskan pelukannya padaku. Aku pun sadar jika dia memelukku membuat wajahku memerah. Dia kini menatapku yang membuatku salah tingkah.

"Nona sudah lebih baik?" tanyaku dengan normal.

Dia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Nona ingin aku-"

"Jangan panggil begitu. Nama saya freen, kamu bisa panggil saya freen" potongnya dengan nada tenang.

"Mungkin p'freen lebih sopan" ucapku sambil menggaruk belakang kepalaku.

Dan lagi-lagi dia hanya mengangguk.

"Saya mau pergi"

"O-oh iya"

Belum sempat freen berdiri pintu terbuka menampilkan dua orang yang terlihat panik. Salah satunya langsung berlari dan memeluk freen dan menanyakan keadaannya. Aku hanya dapat melihat mereka sampai mereka membawa freen pergi.

"Terima kasih" ucap orang satunya.

"Sama-sama nona" jawabku.

"Aku noey" ucap noey sembari mengulurkan tangannya dan tersenyum menatapku.

"Aku becca" aku membalas uluran tangannya sambil tersenyum padanya.











Enjoy and vote na khaa🦦🌷

Sea and You (end)Onde histórias criam vida. Descubra agora