iCE CREAM [19]

1K 167 12
                                    

Call Me Mpiw!
Gimana Marvin di book sebelah?











Sesuai ucapan Raka via telpon semalam, usai kegiatan sekolah selesai, ia membawa Lili ke sebuah Cafe dekat taman kota yang menjajakan berbagai varian jenis dan rasa ice cream.

Dan kini, Lili serta Raka tengah memilih menu ice cream yang tersedia di cafe yang mereka singgahi saat ini.

"Ih Aka, Lili bingung pilih ice cream yang mana! Lili suka semua." Lili menatap deretan menu ice cream pada buku menu cafe tersebut yang begitu menggugah seleranya.

Raka menatap raut frustasi itu dengan kekehan. "Khusus hari ini, lo boleh pesen semua varian yang Lo suka." Ujarnya, membuat Lili senang bukan main.

"Beneran!??" Manik Lili tampak berbinar, ia sangat senang.

Raka mengangguk, "Hm."

"Asiiikkk makasih akaaa." Ucap Lili diiringi senyum lebarnya.

"Sama sama, jadi rasa apa aja? Biar gue pesenin." Ucap Raka.

"Mau semuanya aja, tapi nanti Aka bantuin makannya, takut gak habis." Pinta Lili.

"Lo kan tau gue gak terlalu suka es krim." Ucap Raka.

"Kan gak terlalu suka, bukan gak suka banget, jadi Aka bantuin Liliii." Ucap Lili kekeuh.

Raka geleng geleng kepala, "Dasar bayi, ada aja jawabannya." Ucap Raka, lalu bangkit dari tempat duduknya untuk memesan ice cream yang Lili inginkan.

Tak perlu waktu lama, Raka kembali dengan nampan berisikan cup besar yang berisi sepuluh rasa ice cream yang tersedia di sana, yang memang Lili pesan.

Raka menaruhnya di atas meja, sebelum menyerahkan ice cream tersebut pada Lili Raka mengajukan sebuah pertanyaan terlebih dahulu, "Udah makan siang kan?" Tanya Raka memastikan.

"Udah dong, kan Lili selalu bawa bekal." Jawab Lili.

"Good girl." Ucap Raka lalu memberikan cup besar berisi ice cream yang di pesannya tadi pada Lili.

"Makasih Aka, Aka harus ikut makan yaaa!" Ucap Lili.

Dan Raka hanya mampu mengangguk patuh.

"Ah iya Aka, mama sayang suruh Aka main ke rumah, katanya mama sayang mau kenalan sama Aka." Ujar Lili di sela sela dirinya menikmati ice cream.

Raka mengangguk, "Boleh." Jawabnya.

Lili tersenyum lebar mendengarnya, dan dengan semangat ia berucap, "Nanti habis Aka kenalan sama mama sayang, Lili juga mau kenalan dong sama mamanya Aka hehe...boleh kan?"

Raka diam seribu bahasa mendengar ucapan Lili barusan. Rasanya sulit baginya untuk menjelaskan perihal mamanya yang telah pergi, hatinya akan selalu hancur jika menyinggung tentang mamanya, bahkan raut wajahnya kini tak bisa bohong, ia masih sensitif jika menyangkut mending mamanya.

"Li----"

"Ihh Aka! Itu kan Jemy sama Rey!!! Mereka kok berduaan? Mereka pacar pacaran kaya kita ya?!!" Pekik Lili, ia memotong ucapan Raka.

Raka mengikuti arah tunjuk Lili, dan benar sekali, empat meja dari meja yang mereka tempati ada Jemy dan Reyna yang sepertinya baru tiba di cafe ini.

Raka mengerinyitkan keningnya melihat fakta itu, benarkah Jemy dan Reyna kini sudah dekat? Tapi sejak kapan Jemy memulainya, Raka bahkan tak tahu perihal itu padahal disetiap harinya mereka selalu bersama, namun sesaat kemudian Raka geleng geleng kepala. Untuk apa memikirkan soal Jemy, itu urusan kawannya, dan ia hanya perlu mendukungnya saja. Jadi Raka pun kembali menaruh atensi sepenuhnya pada Lili.

iCE CREAM [LK] ✓Where stories live. Discover now