iCE CREAM [21]

846 133 36
                                    

Call me Mpiw!
Masihkah ada cerita ini di library  kalian? Atau masihkah ada yang nunggu kelanjutan sigemes Lili dan pacarnya Raka?
Setelah aku baca ulang cerita ini, kayanya sayang banget kalo dibiarin gantung gitu aja, jadi aku putusin buat garap lagi dan usahain buat selesain ini, tapi aku gak janji bakal selesai cepet, cuma aku tetep pengen garap cerita ini sampai selesai.
Saranku baca kembali part sebelumnya biar inget gimana alurnya hehe






































Malam kian menyapa. Tak seperti biasanya Lili akan terjaga sampai pukul 10 malam. Biasanya bayi besar ini akan tidur paling terlambat pukul 9 malam, tapi kini justru satujam melebihi jam terlambat tidurnya Lili masih belum kunjung diserang kantuk. Akibat otaknya yang terus bekerja memikirkan Raka dan kesedihannya, iya Lili masihlah sedih mengetahui fakta jika Raka tak memiliki orang tua lengkap, pasti pemuda itu kesepian, sedih, menderita, dan kini si polos Lili turut merasakan juga sampai sulit sulit menjemput lelapnya.

"Aka pasti sedih terus...Lili aja kalo ditinggal mama ke supermarket suka sedih, apalagi aka yang ditinggal selama lamanya..." Ujarnya, bibirnya melengkung kebawah, tatapannya sendu menatap langit langit kamarnya.

"Lili jadi pengen peluk mama sekarang..." Lanjutnya. Kemudian perlahan ia bangkit dari posisi berbaringnya. Setelah meraih selimut unicornnya, Lili lantas meninggalkan kamar tidurnya.

Ia melangkah perlahan menuju keberadaan kamar orang tuanya, ya Lili akan menghampiri sang mama karena gadis ini begitu menginginkan memeluk sang mama.

Sampai di depan kamar orang tuanya, Lili lekas membuka pintu kamar yang kebetulan tak terkunci itu, keadaan kamar begitu temaram, ia pun menyeret langkahnya menuju ranjang yang dimana telah terisi oleh dua orang dewasa yang tengah tertidur dengan posisi berhadapan, itu mama dan papanya.

Lili lantas membaringkan tubuhnya tepat di belakang sang mama yang berbaring memunggunginya itu, tanpa berkata apa pun gadis itu memeluk sang mama dari belakang dengan erat. Sontak, Mama Gian yang semula terlelap harus bangun dari lelapnya karena cukup terkejut dengan pelukan tersebut.

"Lili, itu kamu sayang?" Tanya Mama Gian dengan suara pelannya, agar tak mengganggu tidur sosok lain di sana, sang suami.

Lili lantas menjawab dengan suara bisikan, "Mama sayang, aka gak punya mama..."

"Hm? Kenapa sayang?" Kening mama Gian tentu mengernyit dalam, diliriknya sang putri dari ekor mata guna melihat raut wajah putrinya itu.

"Lily gak bisa tidur, Lily sedih, Aka pasti tiap harinya gak bisa peluk mama kaya gini..." Jawabnya, begitu lirih, jelas sekali jika gadis mungil miliknya ini tengah bersedih sekarang.

Mama Gian lantas menyentuh tangan putrinya yang melingkar di perutnya, ia memberikan elusan lembut di sana. "Aka? Pacar kamu itu? Kenapa dia gak punya mama nak?"

"Mamanya udah meninggal...Aka pasti sepi kalo gak ada mamanya..."

Mama Gian terdiam, benarkah begitu? Kasihan sekali nasib pemuda yang menjadi kekasih dari putrinya ini, pasti hidupnya dijalani dengan berat di tinggal sosok terpenting dalam hidupnya yang bisa dibilang masih terlalu muda untuk merasakan derita ditinggal sesosok bunda dalam hidupnya.

"Kalau gitu, Lili hibur dia sayang, biar dia gak kesepian lagi, biar dia gak sedih sedih lagi, kan sekarang lili pacarnya dia, udah tanggung jawab Lili buat bikin pacar Lili bahagia..." Ujar Mama Gian.

Membuat Lili menyembulkan kepalanya dibalik bahu sang mama, "Caranya? Lili harus apa biar Aka gak sedih sedih dan kesepian mama?"

"Caranya...cuma kamu yang tau sayang, lakuin hal yang menurut kamu pantes kamu lakuin buat hibur pacar kamu, tentunya dengan cara Lili sendiri..."

iCE CREAM [LK] ✓Where stories live. Discover now