YOU & ME [Sungsun]

[2] TWO SIDE.

Hey!! I Miss you guys, btw jangan lupa buat voment yaaa!!
Happy reading and enjoy!

[Tw// blood, harsh word, mention of murder,mature, etc!]

Sangat menyebalkan ketika kamu ingin bersantai di rumah lalu, suami mu membawa perempuan pulang dan bermesraan di dalam rumah.

Tidak. Sunoo tidak cemburu. Hanya saja ini bukan waktu yang tepat untuk bermesraan!!

Bayangkan saja ia sedang memakan pizza dan minuman bersoda sambil menonton horor, lalu di ganggu dengan datang nya laki-laki biadab yang berstatus sebagai suaminya dengan perempuan di belakangnya.

Hilang sudah mood sunoo hari ini untuk menikmati harinya yang tenang. Dengan perasaan dongkol nya ia meninggalkan kotak pizza yang baru ia makan satu potong, bahkan tidak sampai habis potongan pizza tersebut.

Perasaan kesal meliputi nya, kaki nya melangkah menuju dapur dan membuang potong pizza yang sudah ia gigit ke tong sampah.

“babe.. dia ganggu, suruh pergi!.” Ujar sinis perempuan itu.

“lo mau ke——

BRAK!!

Belum sempat sunghoon melengkapi kalimatnya, sunoo lebih dulu memasuki kamar dan membanting pintu kamarnya dengan keras.

Yang lebih tua terkesiap melihatnya, dua bulan dirinya dan sunoo tinggal bersama baru kali ini dia melihat pemuda manis itu terlihat marah.

“jalang gak sopan!”

Lamunan nya langsung buyar mendengar keluhan si wanita, dengan datar ia berucap, “jaga omongan lo.”

“kamu gak liat tingkahnya, benar-benar gak punya otak.”

Sunghoon mulai menyesal membawa perempuan ini kerumah nya, “mending lo pulang, kepala gue pusing denger keluhan lo yang gak berarti.”

“kamu bela dia?!.” Ujar nya tidak percaya.

“rin, lo sendiri yang maksa mau ikut kesini, lagipula dia suami gue dia berhak lakuin apapun yang dia mau karena ini rumah nya juga.” Ujar sunghoon yang sudah terlampau kesal dengan sikap kekanak-kanakan perempuan di depan nya.

“hoonie—

“cukup Rin, gak usah ngeluh terus. Gue pusing, lo bisa gak sih dewasa dikit?.”

Karin menatap sunghoon tidak percaya, bisa-bisanya lelaki jalang itu lebih di bela di banding dirinya. “hoonie, maaf.”

Pemuda bermarga park itu menghela nafas kasar, dan mengabaikan Karin. Entahlah ia juga bingung mengapa mengizinkan perempuan itu ikut pulang ke apartemen miliknya dan sunoo.

Omong-omong dengan sunoo.. dia tidak pernah melihat si manis itu semarah itu. Seminggu yang lalu dia membawa Karin pulang dan sikap pemuda itu biasa saja dan kelewat datar.

Mengapa hari ini... Dia terlihat sangat marah?

Tunggu....

Mengapa dia harus memikirkan sunoo?!

Sudahlah, ia juga bingung dengan dirinya sendiri. Sejujurnya dia sudah berkali-kali memutuskan Karin dan ingin fokus pada pekerjaan nya tanpa gangguan perempuan gila itu.

Dirinya juga berfikir mengapa ia bisa menerima perempuan sejenis Karin ini menjadi kekasih nya? Sungguh sial.

Sementara di dalam kamar si manis yang mood nya buruk, sekali lagi bukan karena ia cemburu.