VII. Awal Perjalanan

84 39 8
                                    

Di perjalanan aku berfikir apakah aku dapat melakukan sesuatu berbau sihir dengan energi magis yang kumiliki.

Tapi aku juga belum yakin apakah kekuatan yang dikeluarkan dari pedangku benar-benar berasal dari energi magis dalam tubuhku.

Dan karena itu aku ingin tau dengan mencoba mengeluarkan kekuatan energi magis tanpa sebuah pedang atau alat.

"Kle aku ingin bertanya" Ucapku yang sedang menunggangi kuda bersama Kle.

"Iya apa yang mau kamu tanyakan Eclis?" Jawab Kle.

"Aku ingin tau apakah di dalamku benar-benar ada energi magis sepertimu dengan mengeluarkannya tanpa sebuah alat, aku juga ingin mengetahui tentang siapa sebenarnya aku dan kenapa aku bisa ada di dunia ini tapi aku bingung bagaimana cara mengetahuinya, apakah kamu mempunyai ide atau cara agar aku mengetahuinya?" Ucapku.

"Hmm sebenarnya ada caranya tapi kita harus pergi dulu ke sebuah desa bernama desa roh dan itu mustahil tanpa bantuan seseorang dengan pengetahuan magis yang tinggi" Ucap Kle.

"Maksudmu dengan seseorang dengan pengetahuan magis yang tinggi?" Tanyaku.

"Contohnya adalah orang-orang yang berasal dari kekaisaran atau penguasa-penguasa berpengaruh di dunia ini" Ucap Kle kepadaku.

"Jadi seperti itu ya.. berarti bisa dibilang aku tidak ada kesempatan sama sekali kecuali aku mempunyai teman atau kenalan dengan pengetahuan magis yang tinggi" Ucapku dengan nada sedikit kecewa.

"Aku bisa membantumu"

Tiba-tiba suara yang tidak diketahui darimana asalnya terdengar di telingaku.

"Kle apa kamu mendengar itu?" Tanyaku kepada Kle.

"Iya aku mendengarnya dengan jelas" Jawab Kle.

"Kle apakah di hutan ini selain monster juga ada makhluk halusnya?" Ucapku sambil memandangi sekelilingku yang tidak ada siapapun selain diriku dan Kle.

"Hah makhluk halus yang kamu maksud itu hantu? Aku pernah mendengar hal seperti itu tapi aku tidak tau apakah itu sungguhan ada" Jawab Kle.

"Terus itu suara siapa.. Kle apakah kita harus kabur dengan cepat dari sini?" Ucapku sambil bersiap-siap dengan berpegangan kencang di atas kudaku.

"Iya aku setuju dengan itu, kamu berpeganganlah dengan erat karena aku akan mengendalikan kuda-kuda ini untuk melaju secepat mungkin" Ucap Kle.

Tetapi sebelum Kle sungguhan mengendalikan kuda yang kita naiki tiba-tiba angin cukup kencang berhembus, dan muncul seorang pria dengan jubah putih yang sangat familiar dimataku.

Dan untuk kesekian kalinya aku benar-benar melihatnya lagi di situasi yang benar-benar tidak kubayangkan dia akan muncul.

"KAMU BUKANNYA SIOU?" Ucapku dengan suara besar karena masih tercengang dengan kemunculan Siou.

"Kenapa kamu kaget seperti itu? Bukankah hutan ini dapat ditempati siapapun" Ucap Siou.

Jujur saja yang dia katakan tidak salah tapi juga tidak benar bagiku karena hal yang membuat apa yang dia katakan itu salah adalah kenyataan bahwa dia bisa tiba-tiba muncul di tempat aku berada sedangkan aku tidak pernah memberi tahunya bahwa aku akan pergi dari penginapan keesokan harinya, dan hal paling menyebalkan adalah cara dia muncul selalu mengagetkanku.

"Kamu ini seperti stalker tau, selalu tiba-tiba muncul di hadapanku dan selalu mengagetkanku" Ucapku kepada Siou.

"Jadi kamu mau aku muncul di depanmu dengan cara apa agar tidak mengagetkanmu?" Ucap Siou sambil menyilangkan kedua tangan di depan dadanya.

My Life's WayWhere stories live. Discover now