PENGORBANAN

96 51 13
                                    


Hari ini adalah hari pernikahan Risa dan Ridho. Koko menatap sekelilingnya, rumah sederhana terlihat begitu indah karena di dekorasi dengan mewah.

"Woi, Koko," ucap Ahmad sambil menepuk bahu Koko dengan keras, membuat Koko langsung membalikan badannya ke arah Ahmad.

Ahmad terkesima melihat penampilan sahabatnya itu. "Keren juga lo pake jas begini, tapi sayang idamannya tante-tante," ejek Ahmad.

Koko hanya membalas ejekan Ahmad dengan senyuman tipis. "Udah Ahmad. Lebih baik kita siap-siap, rombongan pengantin laki-laki sebentar lagi datang."

"Ko, nanti lo deket gue aja yah, pas ijab Qobul," kata Ahmad tiba-tiba.

"Ngapain?" tanya Koko.

"Kan kalo lo pingsan, gue bisa nolongin," jelas Ahmad.

"Emang, gue selemah itu?"

"Sekuat-kuatnya, cowo. Kalo soal cinta, lemah juga, Ko," rintih Ahmad.

"LEBAY AHMAD LEBAY!" cecar Koko.

Ahmad tertawa melihat reaksi Koko. Koko tak bisa menyangkal bahwa hatinya memang terasa sakit karena beberapa jam lagi ia akan melihat orang yang sangat ia cintai bersanding dengan orang lain. Namun, sampai pingsan? Masak iya selemah itu?

***

Di sisi lain, Risa terlihat gelisah. Wajahnya yang cantik dengan riasan make-up tidak bisa menyamarkan kegelisahannya.

"Sya." Mak Yanti yang menyadari itu segera mendekati anak perempuannya.

"Emak." Risa langsung berhambur memeluk Mak Yanti. "Emak, Risa kangen Bapak. Kalo Bapak masih ada, pasti Bapak yang akan jadi wali buat Risa kan, Bapak pasti bahagia liat Risa?"

"Jangan ngomong gitu, Sya. Di atas sana, Bapak pasti bahagia liat anaknya sekarang," ujar Mak Yanti sembari memegang kedua pipi Risa dengan mata yang berkaca-kaca. "Udah yah, jangan nangis, nduk. Kamu sekarang udah seperti bidadari, nanti kalo nangis jadi kaya ondel-ondel."

"Emak!" rengek Risa.

"Beberapa jam lagi, kamu akan menjadi istri seseorang. Jangan seperti anak kecil," ingatkan Mak Yanti padanya.

"Tapi, Risa takut banget Mak. Hati Risa gak enak terus," lirih Risa.

"Nak. Semua orang yang akan menikah merasakan hal sama, itu wajar. Yang penting sekarang kamu berdoa aja agar pernikahannya berjalan dengan lancar," pinta Mak Yanti yang diaminkan Risa.

Pokus mereka teralihkan pada kebisikan diluar, Risa menyibak sedikit jendela nya.

Senyum gadis itu merekah, menatap seorang pria yang dia tunggu-tunggu akhirnya keluar dari mobil. Risa memandang dengan kagum ke arah calon suaminya yang terlihat dua kali lipat lebih tampan.

"Gak sabar banget kayaknya mau ketemu calon suami," ejek Mak Yanti sembari mencolek dagu Risa.

"Apaan sih, Mak," wajah Risa langsung bersemu merah.

"Udah, ayo. Kamu belum selesai dandanan, bentar lagi ijab qobul," Mak Yanti segera menyuruh tukang rias untuk segera menyelesaikan dandanan wajah yang belum selesai. Setelah itu, ia keluar untuk menyambut keluarga calon besannya itu.

Digombalin BocahWhere stories live. Discover now