Bab XI

8.7K 547 1
                                    

[11. Brother's friend]

TERIKNYA sinar matahari membuatnya mengeritkan dahi setelah keluar dair kamar mandi. Lipatan di dahinya semakin dalam saat matanya tak kunjung menangkap beberapa sosok yang tadi menunggunya di depan sini.

"Kak Viz!" sahut Lea lalu berlari menghampiri Viz yang duduk di kursi taman yang tak jauh dari tempatnya ini, dan kakakknya itu beranjak berdiri setelah melihatnya.

"Yang lain kemana?" tanya Lea ketika menyadari bahwa ketiga kakaknya yang lain menghilang.

Lea baru saja selesai fansign dan itupun ditemani oleh Gilgey, Hyli, Lavi, dan Viz. Sementara Sovi dan Iaros memilih untuk di rumah.

"Pulang duluan," kata Viz lalu menghela nafas pelan ketika Lea mengikat rambutnya dengan tidak rapi.

"Aih kok dilepas?" kesal Lea lalu ia dipaksa berbalik oleh Viz, tak lama ia merasa rambutnya disatukan dengan gerakan lembut.

"Eh gila, itu kak Viz gak sih?"

"Astaga! itu pacarnya?"

Indra pendengarannya yang tajam membuat Lea terdiam. Dan kini rencana-rencana dadakan mulai tercipta di otaknya.

Mata Lea melirik kesana kemari sebelum akhirnya, ia menangkap gerombolan perempuan yang mengantri ice cream dengan mata yang tertuju padanya dan Viz.

"Pengen ice cream," kata Lea mendongkak untuk menatap Viz yang ada di belakangnya, yang sedang mengikat rambutnya.

Meski malas karena antrian yang cukup panjang, Viz tetap mengabulkan permintaan sang adik perempuan satu-satunya. Menggandeng tangan kecil itu dan ikut mengantri untuk mendapatkan beberapa cup ice cream.

"Viz, Hai! gak nyangka ketemu lo disini," sapa seorang perempuan yang membuat dua orang bersaudara itu kompak menatapnya.

"Oh, hai."

Melihat Viz yang merespon dengan ukuran yang cukup ramah, membuat Lea  mengeratkan genggamannya pada tangan besar kakaknya itu.

"Kak, mereka temen kakak?" bisik Lea.

"Leta doang, mantan sekretaris," jawab Viz dnegan nada santai yang membuat Lea melotot karena kakaknya itu tidak balas berbisik.

"Kak Viz sama siapa?... pacar ya?"

"Eh Bi.., dia dekel yang waktu itu manggil Lavi pas olahraga kan?"

Lea tersenyum lalu mengangkat kepalanya.
"H-halo, nama gue Leana"

"Oh.. hai, gue Leta, ini Bia sepupu gue dan temennya Chika, mereka kayaknya seumuran deh sama Leana."

Lea menatap Chika dengan tatapan kagum, dia cantik sekali. Wajahnya lembut dan sempurna, seperti idol saja. Kalau diingat-ingat, sepertinya Chika
adalah gadis yang waktu Sovi bonceng waktu itu.

Setelah mendapatkan ice cream yang ia mau, Lea dan Viz memutuskan untuk pergi tentu berpamitan singkat pada tiga gadis yang tak sengaja mereka temui itu.

"Gak mungkin sih, itu cewek pacarnya Viz," ucap Leta sambil menatap sinis Lea dan Viz yang melangkah pergi.

"Kenapa gak mungkin? Leana cantik, cocok sama Viz. Wajahnya mirip," sahut Bia dengan senyuman miringnya.

"Gak cocok gila, the perfect CEO from Zey company sama bocah tadi? Very impossible, " sahut Chika yang diangguki Leta.

"Why? they're perfect as a couple."

Chika memutar bola matanya malas, "but I hope, they're not a couple."

"Siblings, maybe?"

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now