Bab XXXIV

5.5K 500 67
                                    

[34. Who are you?]

HUJAN turun dengan deras, di anak tangga paling bawah itu seorang gadis terduduk diam. Memperhatikan setiap tetes air di luar kaca besar itu. Beberapa menit yang lalu, bell pulang telah berbunyi sehingga kini kawasan sekolah mulai sepi, memberikan ketenangan bagi gadis yang berdiam diri dengan wajah murung itu.

"Nih, hp lo," ucap Giselle yang datang bersama Sanka, memberikan ponsel Lea yang tadi minta diambilkan di dalam loker.

"Thanks," ucap Lea lalu membuka ponselnya mencari kontak seseorang.

Leana:
"Kak?"

Leana:
"Kariv"

Leana:
"Ka River, ketemu yuk."

Leana:
"Please.."

Jika biasanya pesan yang di kirimkan akan langsung mendapat balasan, kini bahkan pesannya tidak dibaca meski sudah terkirim. Ini tak biasa, pasti ada yang salah dengan laki-laki itu..

"Lo kenapa lagi?" tanya Giselle yang melihat Lea kembali murung.

"Kalian tau cowok yang namanya River?"

Sanka dan Giselle saling bertatapan lalu mengangguk kompak.

"Lo lagi deket sama Kak River? Atau lo suka sama dia?" Lea tak menjawab membuat Giselle memicingkan matanya.

"Saran gue, lo gak usah deket-deket dia deh. Dia aneh orangnya, jarang sekolah tapi gak di do juga," jelas Giselle.

"Tapi sekalinya masuk- cewek-cewek termasuk gue langsung heboh!" sahut Sanka dengan semangat lalu senyum-senyum sendiri saat mengingat wajah tampan itu.

"Eh, btw tadi gue ketemu kakak lo, loh. "

Mendengar itu tentu membuat atensi Lea tertarik, ia memusatkan perhatian pada Giselle dengan alis terangkat, "siapa?"

"Kak Viz. "

Tiba-tiba raut Sanka jadi muram, ia duduk di samping Lea lalu merangkul lengan Lea. "Tadi sebenarnya gue nguping pembicaraan Kak Viz sama Bu Rana.."

Lea dan Giselle memusatkan perhatian pada Sanka dengan wajah penuh tanda tanya.

"Mereka.., ngomongin apa?" tanya Lea.

Sanka menatap Lea sedih, "katanya lo gak akan sekolah di sini lagi."

Tubuhnya sontak mematung saat mendengarnya, alisnya menukik tanda tak suka atas apa yang didengarnya.

"Lo.., yakin?" tanya Lea merasa tak percaya, tetapi Sanka mengangguk dengan mantap.

"Kak Viz bilang, lo bakal homeschooling lagi karena kondisi kesehatan lo."

Gadis itu terlihat terdiam lalu menghela nafas pelan, menyambar ranselnya lalu berlari pergi meninggalkan Sanka dan Giselle begitu saja. Kakinya berlari menuju parkiran, raut mukanya semakin buruk saat melihat Viz melangkah menuju mobilnya.

"KAK VIZ!" teriak Lea yang membuatnya menjadi perhatian beberapa orang yang ada disana. Tetapi ia tak peduli, kini rasa kesalnya harus dituntaskan lebih dulu dari apapun.

Viz menoleh, menatap Lea yang menghampiri nya lalu masuk ke dalam mobilnya begitu saja.

"Ngapain kesini?" tanya Lea sedikit sinis sesaat setelah Viz ikut masuk ke dalam mobil. Kakaknya itu tak menjawab pertanyaan yang diajukannya, ia lebih memilih menjalankan mobilnya keluar dari parkiran sekolah.

Leana And 7 Crazy BoysWhere stories live. Discover now