Part 21 : Perselingkuhan Bu Kades

22.1K 855 50
                                    

Di kampung sebelah ada acara pengajian syukuran karena salah satu warga nya menikah dan mengadakan pengajian. Aku bersama teman-temanku yang lain pergi bersama kesana. Nenek juga pergi tapi beda rombongan, Bi Siti tak ikut karena sedang hamil dan kandungannya agak lemah, jadi ia memutuskan dirumah saja bersama Wa Aji.

Tapi yang di sayangkan, ustadz yang diundang membosankan menurutku yang membuatku mengantuk, aku pun pamit kepada teman-temanku untuk pulang duluan karena aku sudah tak tahan lagi ingin tidur.

Awalnya ada temanku yang menawarkan untuk mengantarkanku pulang tapi aku menolaknya. Akhirnya aku pulang sendiri ke rumahku.

Aku harus melewati hutan yang memisahkan kedua desa kami yang membuatku agak merinding, apalagi batre hp ku habis sehingga aku tak bisa menyalakan senter, yang membuatku semakin takut tapi tetap aku memberanikan diri.

Suasana yang sunyi membuat indra pendengaranku semakin tajam, suara hewan-hewan disana terdengar membuatku semakin merinding.

Setelah agak lama berjalan dengan tergesa-gesa aku melihat di depan ada orang yang sepertinya akan kembali ke kampung juga, orang itu sepertinya 2 orang yang sepertinya sepasang lelaki dan perempuan yang berjalan agak terburu-buru dengan si lelaki yang membawa senter yang membuatku melihat mereka.

Saat aku akan memanggil mereka, mereka pergi masuk ke dalam hutan yang membuatku tak jadi memanggil mereka. Aku yang penasaran mencoba mengikuti ke mana mereka pergi dan apa yang akan mereka lakukan.

Aku teringat ucapan Kang Hasan bahwa di kampung ku ada banyak lelaki yang memuaskan kontolnya dengan wanita lain bukan dengan pasangannya saja.

'Jangan-jangan...' batinku.

Semakin ku percepat langkah kakiku mengikuti mereka.

Karena jalan mereka yang lebih cepat dariku, aku tertinggal dan kehilangan jejak mereka. Aku mencoba mencari mereka tapi tetap tak menemukan mereka. Aku pun pasrah dan memutuskan pergi dari sini.

Saat aku kembali menuju jalan, aku mendengar suara rintihan pelan, aku mencoba menajamkan indra pendengaranku tapi tak terdengar lagi suara aneh tadi.

'Mungkin salah denger'. Batinku.

Aku melanjutkan langkah kakiku.

"Ahhh,,,"

Kembali terdengar suara aneh lagi, aku berhenti dan mencari asal suara. Dan suara itu terdengar lagi, aku pun berjalan perlahan menuju ke asal suara.

Aku berhenti tak jauh dari asal suara, setelah yakin dimana asal suara itu aku berjongkok dan mendekati suara itu dan bersembunyi di balik semak.

Benar saja, dibantu dengan cahaya bulan aku dapat melihat cukup jelas apa yang terjadi disana.

Aku melihat 2 orang yang saling bertindihan disana. Posisi si perempuan ada di bawah dengan masih berpakaian lengkap dan masih berkerudung sedang telentang dengan kaki mengangkang diatasnya ada laki-laki yang sedang menete di susunya yang keluar dari baik gamisnya, tangan si laki-laki sedang mengobok-obok memek si perempuan di bawahnya.

"Ahh,, kang,,,shh hmm terushhh hmn,,,ennahhhkk kanghh ohhh" desah si perempuan. Aku masih belum mengenal siapa mereka berdua.

Suara rintihan, suara seruputan dan suara becek dari memek yang sedang di obok-obok si lelaki membuatku terangsang. Ku raba lubang anusku dibalik celana panjang yang ku kenakan membayangkan aku yang sedang di kerjai si lelaki.

"Ohhh!,, kangg,, aku mau keluarr arhhhhhh!" pekik si perempuan.

Tubuhnya kelojotan ,pinggulnya turun naik ke atas akibat orgasme yang menderanya. Kemudian terkulai lemas, wajahnya menyamping tepat kearahku bersembunyi.

MEMIKAT PARA LELAKIWhere stories live. Discover now