Part 35 : Hampir ketahuan

20.9K 1.1K 62
                                    

Kebiasaan ku setiap pagi , aku akan terbangun ketika menjelang subuh untuk pergi ke kamar mandi dan buang hajat. Sekalian membuang hajat aku juga membersihkan kotoran yang ada di dalam lubang anusku walaupun ternyata lubang anusku selalu bersih tak ada kotoran, bahkan lubang ku pun selalu wangi.

Mungkin karena kalung yang kutemukan waktu itu membuat ku jadi seperti ini, tapi hal ini malah membuatku bersyukur karena berpikir ini menguntungkan buat ku karena bisa membuat aku mendapatkan kejantanan para lelaki di desa dan membuat mereka ketagihan dengan jepitan lubang anus ku.

Seperti biasa lubangku kembali menyempit seperti semula, seperti perawan yang tak pernah di rusak padahal sudah banyak kejantanan lelaki yang masuk kedalam sana dan menyumbang kan pejuh mereka untuk memenuhi lubang anusku yang selalu haus pejuh.

Setelah selesai aku bergegas keluar dari kamar mandi, di dapur aku melihat Ibu Ningsih yang sedang bersiap memasak, Ibu Ningsih memang jam segini kadang sudah bangun dan memasak untuk sarapan nanti karena biasanya Ibu dan Bapak berangkat pagi sekali ke sawah.

"Mau masak apa Bu hari ini?" Tanya ku basa-basi sambil menghampiri Ibu.

"Masak sayur sop Ram, kamu bisa bantuin ibu gak, nanti kalo udah mendidih tolong matiin ya kompor nya, Ibu mau ke mushola dulu, udah adzan ini" ucap Ibu Ningsih yang aku iyakan. Kemudian Ibu Ningsih pergi dari dapur meninggalkan ku sendiri disini.

Sambil menunggu mendidih aku memainkan hp ku yang kebetulan aku bawa dari kamar, aku dikagetkan saat tiba-tiba ada yang memeluk ku dari belakang tapi dari aroma nya tubuhnya aku tau siapa itu.

"Udah bangun Pak?" Ucapku tanpa menoleh ke belakang .

"Hmm , Ibu kamu kemana kok kamu yang disini "

"Ibu minta tolong ke aku buat jagain masakan nya Pak, Ibu mau ke mushola katanya"

"Ohh"

Cup,, Bapak mencium pipi kanan ku.

"Pakk,, ngapainnhh sshhh" Aku merasakan bibir Bapak menciumi leherku, Bapak semakin semangat mencumbu leherku, kurasakan di bawah sana ada benda keras yang menusuk-nusuk punggung bawahku.

"Ahhhh" desahku saat tangan Bapak masuk kedalam bajuku dan meremas pentil kananku.

Tangan Bapak yang satunya meremas pantatku. Nafsuku bangkit karena dirangsang di tiga titik sensitif ku oleh Bapak. Entah karena aku yang mudah terangsang atau Bapak yang begitu hebat, aku sudah tak tahan lagi, lubangku pun sudah mulai mengeluarkan pertanda siap dimasuki.

"Ahhh,, Bapakk"

Ciuman Bapak di leherku berhenti, celana ku di pelorotkan oleh Bapak sampai mata kaki memperlihatkan pantat bulat putih milikku.

Aku menengok kebelakang melihat Bapak sedang berjongkok berhadapan dengan pantat ku, kedua tangannya menguak kedua pantat ku memperlihatkan lubang surgawi yang selalu bisa membuat para lelaki ketagihan bila sudah merasakan nikmatnya lubangku.

"Ram, lubang kamu kecil banget ya, kok bisa kontol Bapak masuk kedalam"

"Tapi Bapak suka kan "

"Iya Ram, suka banget ,Bapak kayak dapet perawan setiap ngentot sama kamu"

"Kalo gitu jangan diliatin doang dong Pak" ucapku sambil menggoyangkan pinggulku hingga pantatku ikut bergoyang. Mata Bapak mengikuti terus ke arah pantat ku yang bergoyang.

Kemudian Bapak langsung membenamkan kepalanya di pantat ku, lidahnya segera menyerbu lubang anusku , hidung nya mengendus-endus aroma pantatku kedua tangannya juga tak tinggal diam untuk meremas kedua pantat ku.

"Ohhhh,,, shhh yahh terusss Pakkk hmmm" desahku keenakan saat Bapak merimming anusku.

Bapak dengan buas menjilati lubang anus ku seolah ia tak peduli kalau itu sebenarnya adalah lubang pembuangan. Lidahnya begitu lincah bergerak disana, aku tersentak saat ujung lidahnya masuk kedalam anusku , uhh rasanya tuh enak banget.

MEMIKAT PARA LELAKIWhere stories live. Discover now