#3 - Echoes of Border

2.2K 262 66
                                    

Ingatan-ingatan aneh mulai memasuki pikiran 'Cale Gastors'

.
.
.

Jangan lupa FOLLOW, VOTE dan KOMEN ya guyss~ 🥰❤️

Note :
( Huruf Biasa ) = Isi pikiran Cale yang bertentangan

[ Ingatan ] = Kenangan-Kenangan aneh yang masuk ke pikiran Cale

[ Ingatan ] = Kenangan-Kenangan aneh yang masuk ke pikiran Cale

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

[Cale Gastors's POV]

Tangan Dion Agriche masih enggan melepaskannya.

Dengan waktu yang mulai mendekati sore hari, mau tidak mau Cale khawatir dengan reaksi keluarganya. Ketidakhadirannya di Manor bisa menggemparkan dan membuat keributan yang tidak perlu.

"Dion..." Mata merah bersinar dengan pandangan rumit, ada cemberut penuh sirat tidak senang di wajah anak laki-laki itu.

"Aku akan pergi ke kamarmu nanti malam." Putus Dion tiba-tiba setelah tenggelam dalam pikirannya begitu lama. Mendengar ini, si rambut merah mendadak khawatir.

"Kau yakin? Aku tidak ingin kau terluka saat mencoba-"

"Aku tidak akan terluka," potong si Agriche sengit.

"Dan aku akan ke kamarmu, Cale. Tunggu aku." Hampir terdengar seperti perintah, tetapi Cale hanya mengangguk. Tidak ingin berdebat lebih lama karena kekeraskepalaan si Agriche di depannya.

"Aku harus kembali sekarang, Dion. Keluargaku akan mencariku." Anak itu akhirnya mengangguk meski masih tidak senang. Cale tersenyum kecil melihatnya.

"Kita akan menghabiskan banyak waktu besok." Pada perkataan ini, mata Dion melebar penuh harapan. Sontak membuat Cale menahan rasa geli di hatinya. Bahwa Dion akhirnya bisa bertindak seperti anak-anak pada umumnya.

"Aku akan mencoba meminta kepada Ayah." Black Agriche mengangguk dan tersenyum kecil.

"Baiklah."

Hampir seperti kebiasaan di antara mereka -mengabaikan batin yang berbisik mereka baru bertemu dua kali-, Cale menutup matanya. Mendapati dirinya menikmati -aneh- dalam diam saat Dion kembali mencium kening kemudian ubun-ubun kepalanya. Berlama disana untuk menghirup citrusnya.

Setelah itu, Cale berbalik untuk pergi. Tak lupa ia memberi senyuman sambil melambaikan mata kepada anak laki-laki lain.

Dan sepanjang ia kembali, tatapan Dion tidak pernah lepas dari belakangnya.

L I M E R E N C E  |  TWTPFLOB X TCF FanfictionWhere stories live. Discover now