#5 - A Story Repeats Itself

1K 172 22
                                    

Mata anak itu berwarna biru cerah, dan lebih terang dari mata biru bercelah yang di ingat Cale. Tetapi memiliki sinar kebaikan yang bukan ciri sifat Agriche.

"Nama Saya Ashil Agriche. Salam kenal, Tuan Muda Cale."

.
.
.

Jangan lupa VOTE, KOMEN dan FOLLOW ya guys~~

Btw, chapter ini sebagian full dengan POV dari Roxana.
Detailnya dibahas chapter selanjutnya ya~

(Word : 8.8k)

Saat kereta kuda Agriche tiba di depan Manor, semua pelayan berdiri berbaris menyambut kedatangan Lante Agriche yang telah pergi selama sebulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saat kereta kuda Agriche tiba di depan Manor, semua pelayan berdiri berbaris menyambut kedatangan Lante Agriche yang telah pergi selama sebulan.

Namun, ada hal lain yang menarik perhatian mereka.

Ada seorang anak kecil dengan wajah berbalut perban di sekujur wajah dan tubuhnya. Memiliki rambut merah kusam, dengan sepasang manik mata coklat kemerahan tanpa cahaya. Anak itu berusia sekitar 9 tahun, terlihat seperti boneka rusak dalam gendongan Lante yang menyeringai.

"Selamat datang di rumah barumu, Cale."

Anak kecil memberikan respon mengangguk lesu, mendapatkan kekehan dari kepala keluarga Agriche.

"Kau, kau dan kau, ikut aku ke dalam." Tiga pelayan yang ditunjuk mematuhi dengan ekspresi datar tak beremosi.

Membuat sesuatu dalam diri anak itu terasa hancur. Lagi dan lagi.

Matanya dengan sedih, berbayang oleh kenangan menyakitkan, melihat dari kejauhan.

Ini semua salahnya.

Tangan mencekram depan jubah penculiknya dengan erat. Menyadari fakta bahwa sebagian anggota keluarganya sudah mati di tangan pria yang tengah menggendongnya sekarang. Tanpa berbelas kasih memberitahu bagaimana kabar saudarinya, Rheethe, yang hilang entah kemana.

Air mata memburamkan pandangan.

Pemandangan Agriche begitu suram, sehingga buram bahkan tidak menutupi kegelapan mereka. Kecuali seberkas pirang-

Mata coklat kemerahan melebar.

Mengedipkan air mata agar melihat lebih jelas, terkejut saat ada seorang anak laki-laki dengan usia tak jauh darinya berdiri tak jauh dari mereka dan bersembunyi dibalik pohon.

Rambutnya pirang cerah, kebalikan dari hitam malam Dion Agriche.

Kulitnya pucat susu, dengan rona merah sehat. Kebalikan dari pucat pualam seperti mayat milik Dion Agriche.

Tak lupa sepasang mata biru cantik, bagai sapphire berkilau dari laut biru menatapnya penasaran. Penuh dengan... emosi.

Kebalikan dari mata ruby yang menghantui malam si bungsu Gastors. Bak merah darah milik Dion yang tidak beremosi, hanya berkilau ketika melihat Cale menangis didepannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 21 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

L I M E R E N C E  |  TWTPFLOB X TCF FanfictionWhere stories live. Discover now