Pagi ku Cerah Ku

56 18 14
                                    

Holla ges! Welcome back to my story~

Gimana hari kalian? Apa menyenangkan? Nthor harap untuk kalian, hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini!

Nthor mau tanya, Jika kalian punya seorang pasangan seperti Chakra mau kalian ajak kencan kemana? Pantai? Taman? Gunung? Perpustakaan? Atau Mall? Jawab di kolom komentar ya ges ya!

Ok kita lanjut aja jalan ceritanya, Stop senyum-senyum Let's start the story~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tampak seorang anak lelaki yang penuh luka memar yang membiru di sekujur tubuhnya dan juga darah segar mengalir di bibir kecilnya. Tampak anak tersebut sedang di hukum oleh pria paruh baya yang tidak lain adalah ayah dari anak tersebut. Tangan mungil itu di ikat pada kaki meja makan dan tak berdaya untuk melepaskan diri.

*Ctasss!

Suara cambuk tali pinggang terus melayang ke tubuh anak tersebut. Hantaman pukulan sang ayah juga selalu mengenai pipi anaknya. Sang anak hanya bisa menahan tangis takut siksaan yang di terima semakin banyak.

"Ampun pah! Aku janji belajar lebih giat lagi gak buat malu papa"

"EH ANAK KECIL BERANI JAWAB! LU TUH SAMA KAYA IBU LU YANG TUKANG SELINGKUH! SELALU NGEJAWAB KALO GUA LAGI NASEHATIN KALIAN!"

*Ctasss!

"Ampun pah!"

Tak lama kemudian akhirnya pria itu tersadar dari mimpi buruknya. Kenangan masa kecil yang paling dia benci untuk di ingat. Sejak kecil dirinya harus berjuang menjual gorengan dan kerja apapun demi menghidupi dirinya dan sang adik. Ayahnya mabuk-mabukan dan kini sudah di penjara seumur hidup karena membunuh orang di jalan saat ia mabuk sedangkan sang ibu pergi dengan pria lain dan tak menganggap dirinya dan sang adik sebagai anaknya kembali. Ibunya adalah sumber masalah yang ia miliki.

"Ah untung cuma mimpi"

Sejak kecil dia sudah dendam pada ibunya, Jika ibu tidak selingkuh mungkin dia tak mengalami hal sepahit ini dan membuat dia membenci wanita dan hanya memanfaatkan harta wanita aja.

Dia berjalan menuju wastafel untuk sekedar membasuh wajah agar segar kembali. Setelah itu ia keluar dari kamar dan melihat adiknya yang tertidur pulas di depan komputernya.

Lelaki penuh luka itu bernama Alex. Dia menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan sang adik. Setelah ayahnya di penjara sejak dia SMP, Dia menjadi memiliki peran penting untuk sang adik menggantikan sosok ayah dan ibu sekaligus. Alex sangat sayang dengan adiknya, Dia berharap sang adik tidak seperti dirinya. Tak lama sang adik bernama Theo terbangun dan menghampiri Alex yang sedang sibuk di dapur.

"Hoam.....Abang masak apa?"

"Kalo menguap tuh tutup mulutnya Dek, Ini lagi masak nasi goreng"

"Ah nasi goreng pasti enak kalo buatan Abang"

"Hahaha bisa aja. Yaudah duduk dulu dek, Sebentar lagi selesai"

Tak lama kemudian Alex membawa dua piring nasi goreng yang masih panas ke meja makan. Theo sangat lahap memakan sarapan pagi itu.

"Kak, aku mau ikut turnamen game akhir pekan nanti. Doain menang ya!"

"Aamiin dek. Makan dulu yang banyak biar sehat" ucap Alex sembari mengacak rambut sang adik.

"Aku mau jadi gamers profesional biar dapat banyak uang jadi kakak gak usah capek kaya sekarang"

Alex hanya tersenyum mendengar impian sang adik dan melanjutkan makan paginya itu.

Trauma (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang