05. ARGRAFAEL

17.4K 918 7
                                    

Sekarang El sudah siuman tapi semenjak pertama kali El membuka matanya El tidak berbicara sepatah kata apapun, bahkan ketika mereka berbicara atau menanyakan penyebab dia pingsan El tidak menjawabnya. Begitupun saat Yuda bertanya.

"El, ini ada paman Keenan loh, biasanya kan El senang jika bertemu dengan paman Keenan" ujar Keenan.

"El" panggil Yuda.

"El ada apa? Kenapa El diam saja? El udah pernah janji kan sama papa, jika El ada sesuatu cerita kepada papa, sekarang El sudah ingkar janji" ucap Yuda dengan duduk di samping al dan mengelus surai El.

"Papa" ucap El dan langsung memeluk Yuda.

"Iya, papa di sini"

"Papa, suru mereka semua keluar" gumam El lirih.

"Keenan, Arga dan bi Miya. Bisakah kalian keluar dulu? "

"Huh...baiklah" ucap mereka.

Setelah mereka semua keluar El langsung memeluk Yuda dengan erat dan matanya yang mengeluarkan air.

"Papa" panggil El.

"Ya? Apakah El mau bercerita? "

Setelah di tanya seperti itu El langsung menceritakan kejadian dan penyebab dia pingsan.

"Papa, El ingin tau siapa keluarga kandung El"

"Tapi El, kamu masih terlalu kecil untuk mengetahui semuanya"

"Pa, El tidak mau hidup dengan asal usul yang tidak jelas"

"Baiklah, tapi papa ingin jika kamu sudah besar nanti jangan menceritakan kepada siapapun jika kamu bagian dari keluarga DEKAREN"

"Kenapa? "

"Itu karena kamu tidak saya anggap sebagai anak saya jadi jangan sampai kamu berharap jika saya akan mempublikasikan dirimu" ucap Gio yang tiba-tiba masuk.

"A-ah, selamat datang tuan" ucap Yuda, Yuda langsung berdiri dan dengan membukukan badannya.

"Tapi kanapa? Padahal El anak kandung daddy"

"Jangan panggil saya dengan sebutan itu sialan!" bentak Gio

"Untuk itu, karena Cia sudah menggantikan posisimu" ujar Gio.

"Ah, ternyata anak angkat lebih berkuasa daripada anak kandung ya... " gumam El.

"Jika anak itu bukan anak pembawa sial dan pembunuh mungkin anak kandung lebih berkuasa" ujar Gio.

"Gio, dia anak kandung lo bangsat! " bentak Arga.

"Heh, asal lo tau, anak itu sudah membunuh kakak dan ayah lo" ucap Gio.

"Itu takdir goblok! Kakak dan ayah gue mati bukan karena kelahir — "

"Maaf bukannya saya lancang, tapi di sini masih ada seorang anak kecil yang seharusnya tidak mendengar semua pembicaraan ini" potong Yuda.

"Biarkan saja dia di sini agar dia tau jika dia adalah penyebab istri saya meninggal dan karena dia anak-anak saya yang seharusnya masih mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu sekarang malah tidak mendapatkannya dan itu semua karena kelahirannya" ucap Gio panjang lebar.

"Huh....bi Miya tolong bawa El keluar" ujar Arga.

"Baik tuan" miya pun membawa El keluar.

Setelah mereka berdua keluar Yuda langsung mengunci pintu dari dalam dan Arga langsung berteriak.

"LO FIKIR CUMA MEREKA YANG TIDAK MENDAPATKAN KASIH SAYANG HAH! EL JUGA BELUM BANGSAT, BAHKAN EL DARI LAHIR BELUM MENDAPATKAN KASIH SAYANG DARI AYAH MAUPUN IBUNYA" Teriak Arga.

"Dan lo dengan bodohnya bilang jika hanya mereka ber 5 yang tidak mendapat kasih sayang dari seorang ibu? Heh mereka masih mending dapat kasih sayang dari lo. Dan jika El? Dia mendapatkan kasih sayang tapi bukan dari ayah kandungnya" lanjut Arga.

"Cih, gue ga peduli dengan anak itu dan ingat sekarang gue udah punya penggantinya, ANCIA YUWINDA DEKAREN dia akan menjadi pengganti anak sialan itu" ucap Gio.

Yuda hanya diam saja, karena jika dia ikut berbicara pasti posisinya yang akan ternacam.

"Lo fikir seorang anak itu barang yang bisa lo ganti ataupun tukar?! Apakah lo tidak ingat berapa bahagianya kak Nanda ketika mengandung El, dan lo juga pernah bilang jika lo bakal menjaga anak itu dengan penuh kasih sayang dan juga lo bakal ngebahagiain dia"

"Cih, sekarang itu sudah tidak berguna" Gio langsung pergi dan meninggalkan Yuda dengan Arga.

"Hiks...kak maaf maafin Arga, Arga ga bisa jaga keponakan Arga. Dan juga Arga besok lusa harus pergi ke Jepang lagi" ucap Arga.

"Yuda, gue titip El. Gue mohon tolong jaga El sampai gue kembali ke indonesia lagi"

"Tanpa tuan suruh saya kan menjaga El, karena El sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri dan juga saya harus menjaga amanat almarhum Nonya Nanda untuk menjaga El"

"Jika begitu saya pamit undur diri tuan"

Yuda meninggalkan kamar milik El..

ARGRAFAEL [END]Where stories live. Discover now