M²35

6.6K 495 38
                                    

Eh bentar...

Gue mencium aroma-aroma pendukung Queen ama Axel yaaa 🤣

Kalo ngomongin aroma...

"Just come kiss me and bite me."

Dahlah otak makin malem makin gajelas

Jangan lupa tinggalkan jejak 🤭

⭐and💬































2 minggu berlalu...

Setelah pertempuran sengit, Misha dan Shifa yang di tinggalkan begitu saja, mengharuskan kedua nya mencari bantuan dengan cara mereka sendiri. Bahkan Misha sampai tak pulang yang selama itu ia bertahan di apartemen teman kampus nya bersama dengan Shifa yang selalu ikut ia kemana pun.

Di rasa Misha sudah siap, yang kini kedua nya dalam perjalanan menuju kediaman Cortez.

Pukul 4 sore.

Biasanya pintu rumah besar nya selalu terbuka lebar, tapi kali ini mengapa tertutup rapat?

"Pak, mamah sama papah kemana?" Tanya nya pada penjaga Rumah.

"Selamat datang Non. Nyonya dan Tuan besar lagi ke luar negeri Non, katanya ada acara."

"Kalo Michael?"

"Seperti nya Tuan Muda sangat sibuk akhir-akhir ini Non, terus jarang pulang juga."

"Oh gitu, makasih ya Pak. Aku masuk dulu."

"Baik Non, sama-sama."

Entah mengapa langkah nya merasa sangat berat, mengingat apa yang terakhir di ucapkan oleh sang mamah, entah seberapa besar kekecewaan yang telah ia buat selama ini. Dan selama 2 minggu ini bahkan kedua orang tua nya tak menghubungi sama sekali. Ia teramat sadar apa yang ia lakukan...

Dan lagi ia mau tak mau membawa Shifa ke rumah karena Shifa sendiri sudah tak punya tempat tujuan, ibu nya sudah meninggalkan nya sendiri dan melarikan diri jauh dari Negara yang ia tempati saat ini. Membuat seolah semua nya teramat runyam di otak Misha.

Ia harus hadapi semua nya, ia harus bertanggung jawab dengan keadaan dirinya dan Shifa saat ini. Melihat Michael, sang kakak, yang sudah bersusah keras sejak kuliah mempelajari perusahan Cortez bersama sang papah. Sempat beberapa kali ikut bersama Michael untuk perjalanan bisnis tapi itu membuat nya merasa... Ini bukan tempat gue, begitulah pemikiran nya.

Yang ia pilih adalah bekerja di Caffe, Restaurant, sesekali menjadi Bartender di bar, itu membuat nya lebih nyaman. Terkadang ada beberapa tawaran kecil di bidang kuliah nya, seperti Design Rumah, pemilihan Interior dan sejenis nya.

Berbicara tentang perasaan, ia sendiri merasa tak mengerti antara Cinta? Sayang? Atau Kasihan? Ia tak bisa membedakan ketiga nya.

Bodoh? Ya! Sangat! Mengulang kembali apa yang telah ia lakukan... Menyia-nyiakan kesempatan kedua yang di berikan Mikayla pada nya. Terus mempermainkan hati yang terlihat amat tulus padanya.

Misha hanya bisa tersenyum lirih saat menikmati kucuran air yang membasahi kepala dan badan nya. Yang selalu ia ingat adalah punggung Mikayla yang terus berjalan tegas meninggalkan dirinya saat itu... Rasa sakit di kedua paha nya bahkan tak ia rasakan, tapi tidak dengan hati nya! Hati nya terasa di remat begitu keras, sampai ia harus menahan gejolak yang membuat nya ingin menangis keras.

M² [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang