#6✓

190 22 0
                                    

Latihan berakhir, setelah mendengarkan arahan dari mentor semua ejen diberi waktu istirahat sebelum melanjutkan kelas teras lagi, Zahra dan kedua saudara sepupunya duduk satu meja diruang makan.

"Kalian di jauhi," celetuk Zahra saat melihat kedua sepupunya berwajah lesu dan tidak menyentuh makanan mereka, hanya terus-menerus mengangkat gelas minuman.

Rahman dan Yusuf tesedak minuman mendengarnya.

"Tak la, kita orang tak di jauhi pun." sanggah Yusuf.

"Yang bener, trus kenapa hari ini makan sama aku, padahal sebelumnya selalu makan sama anak cowok yang lain." ucap Zahra sedikit ketus.

"Aah, maaf la kalau selama ni tak teman kan kau makan." sesal Rahman sambil menyuap makanan yang mulai dingin.

"Santai, aku udah biasa, yang gak biasa itu kalian, kenapa tiba-tiba hari ini semeja sama aku." balas Zahra  sambil memandang meja belakang tempat ejen lelaki berkumpul.

"Hmm," Zahra termenung sejenak sebelum akhirnya bangkit dan berjalan menuju meja Rizka.

"Eeh Zahra, kenapa pindah?" tanya Rahman.

Tapi Zahra tidak menghiraukannya.

"Lo kenapa ngejauhin mereka?" tanya Rizka sambil menunjuk ke meja Rahman menggunakan kentang goreng yang menjadi makan siangnya hari ini.

"Kamu lihat sendiri kan, kalau sama aku terus mereka gak akan bisa jadi ejen hebat seperti yang mereka mau." jawab Zahra.

"Benar juga sih, perhatian mereka ke lo itu, berlebihan banget." komentar Rizka tanpa beban yang hanya di balas tawa pelan oleh Zahra.

"Ada sebab ke yang buat diorang macam tu?" tanya Iman.

"Gak ada," jawab Zahra singkat.

"Zahra, best la gejet kau tu." puji Moon.

"Ho'oh, tak sangka kau buat sendiri." ucap Roza.

"Hebat memang kau ni, aku pun tak sanggup nak gerak dalam penjara kau tu." aku Mika.

"Gejet itu, bukan aku yang bikin." jawab Zahra.

Belum sempat mereka lanjut bertanya Zahra sudah bangkit dan keluar dari kantin lebih dulu.

"Wuih, cepat juga dia makan." kagum Moon.

"Pelik la budak tu, terkadang nak layan kita, terkadang tak nak cakap ngan kita." ucap Roza heran.

"Apa-apa la, gw gak ngurus." sahut Rizka.

Saat mereka kembali fokus pada makanan masing-masing, Rahman dan Yusuf terlihat melewati meja mereka menuju meja Jet dan yang lain.

"Korang, kita nak minta maaf pasal latihan tadi." ucap Rahman.

"Tak kesah la, kita orang maafkan, betul tak." ucap Ali.

"Haiih, iyela, tak de salah juga apa yang korang buat tu." sahut Jet sambil merangkul bahu Rahman.

"Tapi nanti jangan buat lagi," pesan Khai.

"Hehe, terimakasih." ucap Rahman.

"Cih."

"Rudy?" panggil Ali.

"Aku nak pegi bilik," sahut Rudy

Mereka diam memandangi kepergian Rudy yang sangat jelas tidak mau memaafkan Rahman dan Yusuf.

"Cih, budak tu!" geram Yusuf.

"Dah tu, jangan nak begaduh." nasehat Rahman, dia tahu Yusuf tidak suka dengan sikap menyebalkan Rudy, padahal sendirinya juga begitu.

Misi Pelengkap (Tiga)Where stories live. Discover now