#17

163 14 8
                                    

Ketua teras berkumpul bersama ejen mentor setelah mendapat laporan dari jendral Rama bahwa gedung penyimpanan azurium telah di kosongkan oleh pencuri, bukan hanya satu gudang, sudah ada tiga gudang yang berhasil mereka curi.

"Apa kita kena buat ni, budak perempuan tu belum ketemu lagi, tapi diorang tu buat hal lain." ucap ejen Ganz.

"Tak de cara lain, kita kena kirim ejen muda yang tersisa untuk pergi siasat kat gedung penyimpanan yang terletak dipusat D, kita dah tak de masa, entah rancangan apa yang tengah diorang buat tu, sampai culik satu ejen muda kita sekali, kita harus senantiasa bersedia dengan segala kemungkinan." ucap ejen Dayang.

"Tapi, sekarang ni terlalu bahaya tuk kirim diorang." ucap ejen Bakar melontarkan kekhawatirannya.

"Saya tahu, sebab tu saya nak korang para ejen mentor untuk sertai misi kali ni, jangan biarkan kejadian yang sama terulang kembali." pesan ejen Dayang.

Setelah mengadakan rapat panjang, para mentor segera mengumpulkan ejen muda yang tersisa dan menyampaikan misi yang akan mereka jalankan kali ini.

"Maaf ejen Leon," ucap Chris sambil mengangkat tangannya.

"Iya Chris," sahut ejen Leon.

"Saya sarankan Rizka tuk duduk diam kat akademi, tak payah ikut jalankan misi ni." ucap Chris.

"Hah, maksud lo apa Chris, gw sanggup kok, gw juga gak ada cede-"

"Kau menyusahkan je," putus Chris.

Rizka dan ejen lain terkejut mendengar perkataan Chris, jika yang mengatakan itu adalah Jet atau yang lain mungkin mereka tidak akan begitu terkejut, tapi kalimat menyakitkan itu justru keluar dari mulut Chris, ejen lelaki yang terkenal tidak akan bersikap maupun berkata kasar pada wanita.

"Lo ngomong apa barusan?" tanya Rizka memastikan bahwa indra pendengaran dia telah salah.

"Aku cakap, kau tu buat susah je, tengok apa yang dah jadi kat misi sebelumnya, banyak kawan kita yang cedera, Zahra pun sampai tekena tangkap, tapi kau. Tak buat apa-apa masa tu." ucap Chris dengan santai.

Rizka terdiam, hatinya merasakan sakit yang luar biasa setelah mendengar perkataan Chris tanpa disadari air mata Rizka jatuh membasahi pipinya, tapi Rizka tidak mau terlihat lemah didepan yang lain, jadi dia dengan cepat menghapus air matanya.

"Lo kalo mau ribut nanti aja, selesai misi." ucap Rizka sambil berjalan menuju pintu.

"Rizka, kamu tidak perlu ikut." ucap ejen Leon.

Rizka menoleh menatap ejen Leon tidak percaya, tapi ejen Leon mengabaikan dia dan memerintahkan yang lain untuk bersiap, ejen lain segera berjalan keluar melewati Rizka begitu saja.

Saat Chris berdiri disebelah Rizka dia mengatakan sesuatu sebelum pergi.

"Baik kau teman kan Aleks, kau risau sangat kan ngan dia." ucap Chris.

Rizka mengepalkan tangannya menahan marah, tanpa izinnya airmata Rizka kembali jatuh.

"Argggh!, lo lemah banget sih." ucap Rizka melampiaskan kekesalannya.

Saat ini diruang utama hanya ada dia sendirian karena ejen mentor sudah pergi bersama Ali dan yang lain.

Ini pertama kalinya Rizka menangis karena mendengar perkataan kasar seseorang, padahal biasanya dia tidak pernah peduli dengan cacian yang ditujukan padanya, tapi entah kenapa perkataan Chris tadi benar-benar membuat dada dia sesak.

Entah itu karena apa yang dikatakan Chris merupakan fakta atau karena perkataan itu keluar dari mulut Chris, seseorang yang tidak pernah dia harapkan mengatakan hal menyakitkan seperti itu padanya.

Misi Pelengkap (Tiga)Where stories live. Discover now