21 (Chapter Spesial Singkit)

244 11 4
                                    

Happy Reading........

Maaf kalau banyak typo dan kata kata yang kurang dimengerti 🙏 🙏

***

(lanjutkan chapter 16 bagian akhir)

Bugh!!
Bukan Kris, melainkan Singto yang berhasil melayangkan tonjokan pada Drake sampai terjatuh bersamaan dengan motornya.

"Jangan sentuh Kris" Ucap Singto kemudian pergi dengan menggenggam tangan Kris.

Singto langsung membawa Kris pergi tanpa membiarkan Drake  membalasnya. 

Kini keduanya sudah berada di dalam mobil, Sejak keduanya masuk ke mobil, tidak ada yang memulai percakapan sama sekali. Karna situasi yang awakward, Kris menjadi bingung. Dia ingin memulai pembicaraan, tapi sepertinya Singto sedang tidak ingin di ganggu. 

"Turunin aku didepan." Ucapnya menunjuk rest area untuk mobil di depan mereka.

Singto tidak menjawab, dia juga melewati tempat yang di tunjuk oleh kris.

"Sing, aku mau turun....!" Kali ini Kris sedikit menaikkan suaranya.

Singto langsung membanting setir ke arah kanan dan merem mendadak, hal itu hampir membuat kepala kris terbentur air bag mobil.

"Sing! Kamu Kenapa sih!" Kris mulai marah, 

"Kenapa?ooh iya maaf, Aku kelewatan. Kamu mau turun kan? Turun, " Ucap Singto, tangannya mengepal setir dengan kuat.

Kris ingin membuka pintu mobil, tapi tangannya berat untuk membuka pintu. Dia menarik nafas panjang dan menghembuskanya lalu berbalik untuk memeluk Singto.

"Kamu marah? Itu benar-benar gak seperti yang kamu pikirkan, aku juga tadi lagi nolak orang itu. Seandainya bukan kamu yang nonjok dia tadi, aku lah yang akan menghajarnya sampai babak belur" Jelas Kris, dia memeluk Singto erat.

Singto yang tadinya kaget oleh tindakan Kris melepaskan pelukan dengan lembut "Gak perlu dijelaskan, toh kita, bukan. Aku dan kamu tidak ada hubungan yang membuat kamu harus menjelaskan semuanya padaku" Ucap Singto, dia menyalakan kembali mobilnya.

Kris diam, dia tau apa yang dimaksud Singto. Itu karna jawabannya dari pengakuan Singto padanya, saat itu dia beralasan dia hanya menganggap Singto sebagai Sahabat tidak lebih. Tapi sepertinya jawaban itu dikatakan oleh egonya yang ingin mempertahankan persahabatan mereka, bukan oleh Kris yang sangat menyayangi Singto lebih dari siapapun di dunia ini.

Slap!
"Kris. ayo turun, kita sudah sampai" Ucap Singto, ternyata mereka sudah sampai di parkiran apartemen.

Selama perjalanan, Kris sudah memikirkannya. Jadi kali ini dia lah yang akan mengambil langkah untuk hubungan mereka. Kris menarik tangan Singto yang sudah membuka pintu mobil untuk menutupnya kembali, dia juga tidak lupa untuk menguncinya pintu sambil naik ke atas Singto.

"K-kris, apa yang kamu lakukan?" Tanya Singto,

"Maaf Sing, saat kamu mengaku padaku. Saat itu aku terlalu sombong dan memaksa kamu untuk trus menjadi sahabatku, tapi ternyata setelah ku fikirkan aku juga tidak bisa melepaskan kamu untuk siapapun. Jadi, kali ini biarkan aku yang mengaku. Singto Percahaya, aku menyukai kamu, ayo kita pacaran" Ucap Kris berhasil membuat Singto tidak bisa berkata apapun.

2 menit, 3 menit sampai 5 menit berlalu tidak ada jawaban dari Singto, karna kesal Kris langsung mengecup bibir Singto "Aku anggap iya, karna kamu tidak menolak" Ucap Kris, dia membuka kunci mobil berniat untuk keluar, tapi tangan Singto menahannya,

"Hanya kecupan? Padahal aku sudah menunggu selama 2 Tahun untuk ini" Ucap Singto menahan tubuh Kris yang ingin turun darinya dan memberikan lumatan pada bibir Kris.

"Mmphh...ahh...uummmm" Suara yang berasal dari lumatan keduanya memenuhi mobil, membuat mereka semakin bersemangat.

"Aahhh.... mmphh...haa.....Sing...ahhh.."

"Hhaa....uuummm...haah..Kris, bibir kamu sangat manis" Ucap Singto, dia mengusap bekas tautan keduanya di bibir Kris.

Karna sudah terangsang, Kris menahan tangan Singto dan menjilati jari-jarinya"uumm....Sing, haruskan kita lanjutkan?" Tanya Kris dengan lidahnya yang bermain dengan jari-jari Singto.

"Uuummmm...aaggghhh...Si-sing..?"

"Kris, kamu harus membasahinya dengan benar jika tidak mau kesakitan" Ucap Singto dengan senyum puas melihat Kris yang tidak berdaya dihadapannya hanya karna dia memasukkan dua jari ke dalam mulut Kris sambil mendorongnya ke dalam.

"Uummm...aku tidak mau ini, aku mau yang lebih besar dan hangat" Ucap Kris memegang Penis Singto yang sudah menegang di balik celananya.

"Kamu serius akan melakukannya disini?" Tanya Singto sekali lagi sembari menahan tangan Kris yang ingin membuka resleting celananya.

"Ah tidak, kita harus pindah ke belakang bukan..." Jawab Kris, dia memeluk Singto "Ayo kebelakang" Lanjutnya.

Singto tidak bisa menahan Kris lagi, akhirnya Singto hanya bisa membuka pintu dan pindah ke belakang mobil dengan Kris yang memeluknya.

Slap!
"Sekarang, lakukan apa yang kamu mau" Ucap Singto setelah menutup pintu mobilnya.

Kris tersenyum riang dan melepaskan pelukannya, dia merosot ke bawah sembari membuka kaki Singto lebar.

Tanpa ragu, Kris membuka resleting celana Singto dan menurunkan celana dan boxernya ke bawah "Ini yang aku mau," Ucapnya sembari menggosokkan penis Singto pada wajahnya.

Singto membelai rambut Kris yang sedang asik membelikan Blowjob pada Penisnya.

"Hhaa.....uummm....Bukankah kamu terlalu mahir untuk disebut pemula?" Ucap Singto,

"Kamna akhu samngat suka pemnis Simto," Jawab Kris dengan penis Singto di mulutnya.

"Hhaaa.....kamu hanya membuatku semakin gila"

Singto menghentikan aksi Kris dan menyuruh untuk melepaskan pakaiannya, diapun melepaskan seluruh pakaian yang dia gunakan. Kini keduanya sudah tidak memakai sehelai benang pun.

"Lanjutkan lah, bukankah kamu sangat menikmatinya?" Ucap Singto,

"Dengan posisi ini?"

"Uumm, aku juga harus melonggarkan hole mu. Jadi posisi ini yang paling pas."

Kris sebenarnya canggung dengan posisi mereka saat ini, tapi dia juga tidak bisa berhenti sekarang. Jadi dia hanya akan menikmati penis Singto sembari Singto melakukan sesuatu dengan Holenya.

"Aahhh.....Aggghhh...Sing...ahhh...." Erang Kris saat Singto menjilati Lubang Holenya.

"Apa yang kamu lakukan?"

Plak!
"Aaggghhh....." Erangan keluar dari mulut Kris saat Singto memukul pipi pinggul Kris.

"Ini seperti buah Apel yang siap di santap" Ucap Singto kemudian menggigit pipi pinggul Kris.

Karna terlalu nikmat, Untuk pertama kalinya Kris Cum, seluruh tubuhnya bergetar dia bahkan tanpa sadar menggerakkan pinggulnya.

Singto tersenyum puas melihat hasil dari kerjaannya.

.
.
.
.
.
.
TBC💙💙

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komennya 😁😁

Don't Bro🔞🔞Where stories live. Discover now