Chapter 14 Benda Berharga (Bagian I)

74 4 2
                                    

"Violet!" Scarlet langsung menemukan gadis itu saat memasuki dapur. Gadis itu meringkuk di lantai dengan lampu yang tidak dinyalakan.

Scarlet langsung mencari sakelar lampu dan menekan tombol nyala. Seketika dapur itu jadi terang benderang dari sebelumnya. Kini Scarlet bisa melihat betapa kacaunya gadis itu.

Violet terkejut dengan kehadiran Scarlet. Dia langsung duduk dan segera menghapus air matanya.

"Violet ... apa kau baik-baik saja?" Pertanyaan bodoh keluar begitu saja dari mulut Scarlet. Tentu penampilan sekacau itu pertanda tidak baik atau malah lebih buruk.

Violet hanya menggeleng, kemudian mencari buku kecil yang sering dikalungkannya dan pena yang berada persis di samping gadis itu. 

[Aku baik-baik saja. Maafkan aku] tulisnya.

Scarlet langsung membalas tulisan Violet.

[Aku akan mengobatimu]

Lalu, dia pergi menuju kamarnya untuk mengambil kotak obat. Sekembalinya di dapur, Scarlet membaca balasan dari Violet lagi.

[Ini hanya goresan kecil. Aku baik-baik saja.]

Menurut Scarlet, luka di kedua pergelangan tangan Violet bukan goresan kecil, melainkan luka memerah akibat gesekan ikatan tali yang dikencangkan kuat-kuat. Jika itu terkena air, sudah pasti rasa perihnya luar biasa.

"Aku tetap mengobatimu." Meskipun Scarlet tahu Violet tidak bisa mendengar ucapan itu, dia memaksa tangan Violet untuk diobati.

Violet hanya pasrah dan sesekali mengerang kesakitan dengan suara sumbang karena rasa perih ketika bagian lukanya diolesi oleh salep penghilang rasa nyeri. 

Setelah dibalut oleh kain perban, Scarlet menulis apa yang ingin dia sampaikan pada gadis di hadapannya itu.

[Jangan lakukan itu lagi. Aku melarangmu mendekati Rumah Merah itu. Tempat itu berbahaya untukmu. Aku tidak mau kau terluka, Vio. Kau, tahu bagaimana cemasnya aku ketika kau disiksa oleh Gris dan gadis-gadis pelayan itu? Aku mohon, tolong mengertilah]

Seketika Violet menunduk karena merasa bersalah. Dia menuliskan balasan untuk Scarlet.

[Maafkan aku, Kak. Aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku janji tidak akan melakukannya lagi. Maafkan, aku.]

Ketika membaca balasan itu, Scarlet langsung tersenyum dan memeluk Violet. "Aku memaafkanmu, Vio." Dan Violet membalas pelukan itu.

Namun, saat pelukan itu masih berlangsung, Scarlet menemukan benda berkilauan yang menyala terang di belakang Violet, lalu mengambilnya.

Setelah pelukan itu selesai, Scarlet langsung menunjukkan benda berkilauan yang menyala terang kepada Violet. "Ini gelang yang cantik, apa ini milikmu?"

Seketika Violet merampas gelang itu dan menyembunyikan di sakunya. Kemudian, dia langsung menulis di buku tadi.

[Maaf, ini benda berharga milikku. Tolong jangan menyentuhnya. Ini berarti bagiku. Maaf, Kak Scarlet.]

Setelah membaca pesan dari Violet, Scarlet mengerti. Dia tidak tersinggung dengan kejadian itu. Dia berpikir Violet tidak mau jika barang berharga miliknya disentuh orang lain.

"Itu pasti berharga untukmu." Scarlet bangkit dan pergi dari dapur sekaligus mengembalikan kotak obat. Tak berselang lama, dia kembali membawa kotak kecil yang luarnya dilapisi beludru biru gelap.

"Aku juga punya benda berharga." Scarlet memperlihatkan kotak kecil yang dilapisi beludru biru gelap itu kepada Violet.

Violet langsung menulis di bukunya. [Ini apa?]

Sang Primadona Rumah MerahWhere stories live. Discover now