9. Salah paham

10.8K 924 25
                                    

Setelah Archiell puas menggombal Gabriell, akhirnya mereka tertidur pulas.

Tok tok tok...

Calvino masuk kedalam kamar Archiell. Dia kaget melihat adiknya yang tertidur dengan sangat anggun, bagaimana tidak! Archiell tidur dengan selimut yang sebagiannya susah menyentuh lantai, bantal kepala yang sudah berada dibawah kaki nya dan satu lagi berada didekat tangannya, sedangkan bantal guling sudah berada nyaman dilantai. Selain itu mulut Archiell yang sedikit terbuka, dan badan yang telentang estetik dengan kedua tangan dan kaki terbuka lebar.

Calvino mendekat, lalu mengelus kepala adiknya.

"Adek abang tidurnya mengalahkan kesatria yang habis perang, selelah apa sih dek?" tanya Calvino pada Archiell yang mulai terusik karena elusan pada kepalanya.

"Hoaamm... Mmpphhhb" Archiell berontak saat mulutnya ditutup oleh seseorang, sontak Archiell membuka matanya dan melihat orang yang menutup mulutnya.

"Hmppp, ambwangg!" tegur Archiell tidak jelas karena mulutnya masih setia ditutup oleh Calvino.

"Jangan lebar-lebar buka mulutnya, ngga sopan" jelas Calvino sambil mejauhkan tangannya dari mulut Archiell.

"Ya ya ya, maaf... Abang ngapain kekamar Ciel?" tanya Archiell yang heran dengan kehadiran abang keempatnya.

"Bangun, kita makan siang bareng. Abang yakin kamu belum makan kan? Tadi Xavier bilang setelah kami keluar, kau sudah masuk kedalam kamar dan sampai sekarang belum keluar, pas abang cek padahal lagi tidur." Calvino langsung mengangkat Archiell masuk kedalam gedongan koalanya.

"Ehhh??? Abang???" Archiell yang masih belum terkumpul sempurna jiwanya hanya bingung saat dirinya masuk dalam gendongan abangnya itu.

"Hmm?" tanya Calvino.

"Itu... Anu... Ngga jadi" gagap Archiell.

Calvino berjalan menuju ke kamar mandi, lalu membasuh wajah adiknya. Archiell yang mendapat perlakuan tersebut hanya diam dan menerimanya.

"Mata adek sembab, nangisin apaan hmm?" tanya Calvino saat menyadari kalau wajah adiknya sedikit sembab.

"Ahhh itu aku habis nonton anime, alurnya sedih makanya aku nangis" jawab Archiell asal.

"Judul?" Tanya Calvino sambil menepuk punggung Archiell

"Death bell" kaget Archiell.

Calvino mengerutkan keningnya "Death note kali dek?" tanya Calvino yang coba memastikan kembali jawaban adiknya.

"Hahaha, ehhh otak udang, Death bell mah judul drakor, dan itu pun genrenya pembunuhan sama horor horor gitu" Gabriell tertawa puas mendengar jawaban latah Archiell.

"Aishhh, gimana dong bang masa ciel jawab death note. Mana ada sedihnya yang ada nonton itu otak ciel pecah ngikutin alurnya" batin Archiell menjawab perkataan Gabriell.

"Ya udah jawab aja lupa judul" balas Gabriell.

Calvino yang melihat adiknya melamun akhirnya kembali menepuk punggung sang adik.

"Ngelamunin apa dek? Abang nanya ini, death note kali judulnya?" tanya Calvino.

"Bukan bang, aku lupa judulnya tapi intinya dia ceritanya sedih banget. Udah deh bang ngapain kepo, aku lapar ini" elak Archiell yang tidak tau harus bagaimana lagi untuk menghindari pertanyaan abangnya itu.

Archiel & Gabriello [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang