24. Sisi lain

17.1K 2.2K 111
                                    

Kalau ada typo tolong tandai ya. Aku lagi mam seblak, jadi gak sempet cek ulang.






Flashback saat Aletta mengajak bicara Latasha di taman belakang sekolah.

"Apa maksud lo dengan keluarga Alistor?"

Aletta menghela napas berat, "Sha, kalau aku bilang mereka keluarga Aditama merencanakan hal buruk ke keluarga kamu, apa kamu percaya?"

Latasha mengernyitkan dahinya, "Maksudnya?"

"Ini sebenarnya kejadian dari beberapa tahun lalu. Sekitar waktu SMP, waktu Alistor mulai deketin aku dan waktu hubungan kita jadi renggang, Alistor bawa aku ke rumahnya untuk ketemu sama ortunya. Waktu ketemu sama ortu Alistor awalnya mereka keliatan baik, mereka menyambutku dengan sangat baik. Tapi setelah mengobrol, obrolan mereka malah makin aneh.

Aletta menarik napas menjeda ucapannya terlebih dahulu. Sedangkan Latasha memilih untuk diam dan fokus menyimak cerita dari mantan(?) Sahabatnya itu.

"Mereka mulai menanyakan soal kamu. Well, awalnya oke-oke aja menjawab pertanyaan mereka, karena mereka sepertinya tau kalau kita dekat. Tapi makin ke sini pertanyaan mereka malah makin aneh, mereka mulai menanyakan soal kakak kamu, mereka bertanya apa aku tau seperti apa perkembangan kakak kamu dalam menjadi calon penerus pemimpin perusahaan. Lalu mereka juga bertanya soal perkembangan perusahaan kamu, masalah-masalah yang sedang terjadi di perusahaan keluargamu, dan hal-hal lain yang nggak aku mengerti."

"Saat aku tau kalau keluarga kalian ada kerjasama bisnis, aku pikir ya mereka cuma penasaran aja dan mereka bertanya ke aku karena aku teman kamu, jadi mungkin mereka ngiranya aku tau banyak hal soal keluarga kamu."

"Lalu semua semakin aneh dengan perlakuan Alistor. Mungkin kamu atau yang lainnya liat, aku seperti nempel banget sama dia, dia yang selalu lindungi aku dari pembullyan dan dia yang benar mentreet diriku seperti ratu. Tapi, sebenarnya itu semua cuma topeng, dibalik itu Alistor selalu bersikap cuek. Yang dia lakukan hanya bermain-main dengan teman-temannya dan... Membicarakan kamu."

Latasha lagi-lagi mengernyitkan dahinya, lah kenapa Alistor jadi ngomongin dia?

"Alistor selalu membicarakan tentang kamu yang terus ngejar-ngejar dia. Alistor juga selalu membicarakan rencana-rencana untuk mempermalukan kamu di depan umum. Aku pernah bertanya kenapa dia melakukan itu. Lalu dia menjawab kalau dia sengaja agar orang-orang memandang jelek keluarga kamu. Katanya, kalau putri tunggal dari keluarga sebesar keluargamu bertindak... Maaf, murahan seperti itu, orang-orang pasti akan meragukan kredibilitas keluargamu, termasuk orang-orang yang terikat dengan bisnis keluargamu. Alistor seolah sengaja memancing kamu untuk terus ngejar-ngejar dia, agar nama keluargamu tercoreng. Dan aku yang jadi alat pancingnya..."

"Aku baru sadar setelah kita masuk SMA, karena dia jadi menggila sejak saat itu. Setiap kali kami jalan berdua, yang dia bicarakan hanya rencana untuk membuat kamu cemburu sama kami, lalu nantinya kamu bakal bully aku, dan berita soal perlakuanmu bisa menyebar luas."

Latasha tertegun mendengar itu, Alistor... Merencanakan semua itu? Tapi kenapa?

"Tapi entah mengapa, rencananya untuk menyebar perilakumu selalu gagal. Dia bilang kalau ada seseorang yang selalu berusaha untuk menyembunyikan perilaku burukmu. Mulai dari bukti-bukti yang tiba-tiba hilang, atau para saksi yang menutup mulutnya dan mengatakan kalau ada seseorang yang mengancam mereka."

"Lalu semuanya tambah mencurigakan setelah beberapa waktu lalu, aku bertemu lagi dengan keluarganya. Kami awalnya makan-makan biasa. Tapi kemudian mereka mulai membicarakan soal bisnis bersama keluarga kalian. Mereka mulai menjelek-jelekkan keluargamu terutama kakak sulungmu, katanya mereka ragu kalau kakak kamu bisa jadi penerus. Lalu puncaknya mereka bilang kalau kakak sulungmu gabisa jadi penerus, kemungkinan besar Alistor yang bakal ditunjuk jadi penerus. Katanya karena keluarga kalian ada kerja sama bisnis, jadi kalau kak Askar gabisa jadi penerus, ayahmu pasti bakal nunjuk Alistor karena hubungan bisnis itu, apalagi hubungan ayah kamu sama kamu juga kurang baik, dan image kamu yang udah dipandang buruk sama ayahmu."

Avisha or Avalle : An ExtraWhere stories live. Discover now