38. Kencan 🔞

19.8K 1.8K 68
                                    

Book Kaisar kayaknya besok atau lusa. Ehehehe

😇

Askar dan Avalle memasuki gedung bioskop sambil bergandengan tangan.

Saat ini mereka sedang berkencan. Askar mengajak Avalle kencan, karena sudah lama juga mereka tidak jalan berduaan.

Mereka tidak tau saja, di mansion Arva sedang nangis kejer sambil guling-guling di lantai, karena gamau ditinggal dada sama mommynya.

Askar melihat-lihat poster film di ponselnya, "Mau nonton apa yang?"

"Terserah."

Askar melihat Avalle yang sedang membalas chat dari Senna, "Yaudah film horror aja."

Avalle mengernyitkan dahinya, "Kamu ajak aku kencan, tapi nontonnya film horror?"

"Ya kamu ditanya jawabnya terserah."

"Film apa aja asal jangan horror, gak romantis banget."

Setelah itu, Askar berjalan ke tempat ticket untuk membeli ticket.

"Mau beli makan dulu gak?"

Avalle menggelengkan kepalanya, "Gausah deh, kita makan nanti abis nonton aja."

Merekapun berjalan ke arah studio bioskop. Askar memeluk pinggang Avalle, keduanya berjalan sambil tertawa-tawa kecil.

Mereka mengambil kursi di tengah-tengah, biar nontonnya jelas katanya. Askar mengecup pipi Avalle sekejap, hal itu membuat Avalle kaget apalagi mereka tidak sendirian di ruangan itu, "Ihh... Kamu, nanti kalau ada yang lihat gimana?"

Askar terkekeh pelan, "Ya gapapa, kan kita memang pasangan."

Avalle memalingkan wajahnya yang memerah karena malu.

Tidak lama filmpun di putar. Keduanya fokus pada film itu, ya walau sebenarnya hanya Avallesih yang fokus pada film, Askar malah nontonin wajah Avalle yang menurutnya tambah cantik, sambil sesekali curi-curi kecupan.

Setelah selesai menonton film, mereka langsung pergi ke restoran karena lapar.

Askar melihat-melihat menu makanan, "Mau makan apa?"

"Aku lagi pengen steak."

Askar menganggukkan kepalanya, lalu memanggil seorang pelayan restoran, "Saya beli steak paling mahal di sini untuk 2 orang, dan 2 jus Alpukat."

Pelayan itu menganggukkan kepalanya lalu berlalu dari sana.

Avalle menangkup wajahnya ke meja dengan kedua tangannya, "Arva lagi apa ya? Semoga dia gak nangis karena ditinggal."

Askar meringis pelan, udah pasti nangissih tuh anak. Askar mengulurkan tangannya, mengusap lembut pipi Avalle, "Tenang aja. Di mansion ada banyak orang, mereka pasti bisa urus Arva."

Avalle menganggukkan kepalanya. Lalu pelayan datang dengan steak pesanan Askar.

"Ayok makan. Jangan sampai perut kamu kosong."

Merekapun makan sambil mengobrol-ngobrol ringan, dan sesekali tertawa jika obrolan mereka lucu.

"Habis ini kita mau ke mana?" Avalle menatap Askar.

Askar menyuapkan steak ke mulutnya, lalu menatap Avalle, "Kita ke pantai, kita belum pernah pergi ke pantaikan?"

Avalle menganggukkan kepalanya, benar juga, dia tidak pernah ke pantai di dunia ini.

😇

"Sayang! Jangan lari-lari! Nanti kamu jatuh." Askar berlari mengejar Avalle yang lari ke pinggir pantai.

Avisha or Avalle : An ExtraOnde histórias criam vida. Descubra agora