𝐸𝓂𝓅𝒶𝓉 𝓅𝓊𝓁𝓊𝒽 𝓁𝒾𝓂𝒶 - RIGEL's Book

259 17 6
                                    

leave a vote and comment, don't be a silent readers🤍‼️

hope u guys like it, enjoy!

________________________________

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

________________________________

Zahira sedang berada didepan cermin, ia mengoles tipis wajahnya menggunakan make up tak lupa sekedar merapihkan rambutnya.

Ponselnya yang berada diatas nakas tiba-tiba berdering, membuat fokusnya teralihkan dan dirinya memilih untuk berjalan mengambil benda pipih miliknya tersebut.

Nama Alendra tertera jelas dilayarnya, dengan cekatan tangan mungil Zahira mengusap ikon hijau untuk menerima sambungan telepon dari Alendra.

"Good morning, princess." sapa Alendra dari seberang sana.

"Morning, prince." balas Zahira tersenyum.

Suara kekehan tipis Alendra berhasil terdengar,

"Sorry, hari ini pangeran nggak bisa jemput princess-nya." ucap Alendra berhasil membuat senyum Zahira mengembang lebar.

"Mau ada pertemuan sama anggota RIGEL pagi ini. Saya nggak tau nanti bakal telat atau nggak, takutnya kalo kamu sama saya, kamu ikutan telat." sambung Alendra.

"Oke, nanti aku bareng abang." balas Zahira.

"Kamu hati-hati." pesan gadis itu.

"Siap tuan putri, salam sama Arsya ya." jawab Alendra.

"Iya, nanti aku sampein ke abang." balas Zahira lagi.

"Zar, ayo sarapan!" suara Arsya berhasil manembus sambungan telepon keduanya.

"Iya tunggu sebentar, bang." pekik Zahira membalas ucapan abangnya.

"Kamu jangan lupa sarapan, ya?" lagi-lagi Zahira berpesan.

"Siap, laksanakan. Kamu yang matiin teleponnya, gih." pinta Alendra.

Zahira terkekeh tipis,

"Oke, bye."

"Bye princess, have a nice day." ujar Alendra.

Tangan mungil Zahira dengan sergap menekan ikon merah untuk memutus sambungan secara sepihak, tak kuat menahan rasa salting yang kini menyerang sekujur tubuhnya.

Lagi-lagi senyum gadis itu kembali mengembang. Sebelum suara Mama-nya menginterupsi.

"Zahira sayang, let's get some breakfast, honey!" teriak Citra dari meja makan.

"Just a little while, ma. I'm on my way!" balas Zahira ikut berteriak agar suaranya terdengar.

Zahira meraih tasnya diatas nakas, kemudian berjalan kearah cermin untuk merapihkan rambutnya hanya dengan hitungan detik. Lalu kakinya mulai melangkah cepat keluar kamar dan berjalan menuju meja makan.

A L E N D R AKde žijí příběhy. Začni objevovat