2

2.8K 179 8
                                    

Hari hari zee masih di warnai dengan perjuangan meluluhkan hati marsha, sedangkan marsha tetap menganggap itu sebagai gangguan dalam hidupnya.

Bagaimana bisa zee memiliki muka setebal itu ? sudah di tolak, di hina, di abaikan namun tetap saja dia masih berani mendekati marsha.

"Pagi cantik, ke kelas bareng yuk" Sapa zee yang memang sedari pagi menunggu marsha di depan gerbang

"Zee plis hari ini aja jangan ganggu gua" Marsha memejamkan matanya sejenak menahan emosi

Bagi marsha oh ayolah ini masih terlalu pagi untuk di ganggu oleh zee. Hidupnya tidak pernah di beri tenang sekalipun.

"Ganggu apa nya? Aku kan cuma ajak kamu ke kelas bareng cantik" Senyum zee merekah, dia tampan namun kenapa marsha tetap tak mau padanya ya

"Ga! Sana ah" Marsha meninggalkan zee begitu saja dia terlalu lelah untuk meladeni zee pagi ini

Namun tetap saja pria itu mengekorinya dari belakang, marsha benar benar muak tapi bagaimana lagi pria itu keras kepala dia tetap akan menggangu marsha.

"Sumpah ya guys gimana sih caranya biar si zee tuh berhenti gangguin gua" Dia muak sekali karna ini sudah lama sekali dia tidak hidup tenang

"Tiap hari di gangguin, di chat in terus, kek ga berhenti anjirrr" Sambung nya kesal bercampur marah

"Ada cara nya sha" Senyum bokem seperti setan yang baru melihat mangsa

"Apa? " Dia memutar bola matanya malas

"Lu harus punya pacar, kan kalau lu punya pacar dia ga berani deketin lu lagi" Seringai hantu dari si bokem

"Iya juga ya" Pikir nya menerawang masa depan

"Tapi kan crush gua udah lulus njirr" Sedih nya dalam diam

Ya tetap saja dia masih menyimpan hatinya untuk crush nya dulu yang bernama vino.

"Ya yang lain lah sha kan banyak yang suka sama lu" Saut ashel yang melihat marsha dengan aneh

"Iya lu bisa seleksi seleksi, tapi menurut gua kenapa sih ga coba sama zee? Dia baik loh sha" Indah sebenarnya tak habis pikir pada sahabatnya ini

"Iya, ganteng lagi. Dia baik sih sebenernya emang agak nyebelin dikit" Sambung ashel yang menyetujui pendapat indah

"Gamau!! Norak banget woii tiap hari ngejar ngejar kek apaan coba, malesin banget" Dia jujur soal itu dia benar benar risih setiap harinya

"Risih tau ga di gituin" Sambungnya mengingat kegiatan menyebalkan zee selama ini

"Bukan nya romantis ya ? Di jagain kek gitu" Atin si bokem sebenarnya juga setuju dengan indah dan ashel

"Norak banget tau tin, malesin jadinya" Marsha mengerutkan dahi nya tanda kesal sekali

Dia memperlihatkan chat norak zee setiap hari padanya, padahal marsha bisa memblokirnya namun itu akan tambah jadi masalah karna pasti zee akan meneror dia di sekolah.

"Nih contoh kecil aja ya, tiap hari gua harus ngadepin modelan gini, gimana ga risih coba ?" Marsha meringis melihat kealayan seorang zee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih contoh kecil aja ya, tiap hari gua harus ngadepin modelan gini, gimana ga risih coba ?" Marsha meringis melihat kealayan seorang zee

"Iya sih buahah zee ngakak bgt" Bokem tak bisa menahan tawa nya melihat zee yang begitu keras mendekati sahabatnya itu

"Udah sha gausah di pikirin, kalau emang segitu ga suka nya block aja gapapa, jangan ngeluh" Nasehat indah yang sudah bosan melihat zee marsha mode begini

"Iya sha, tegasin aja si zee, engga ya engga gitu" Ashel setuju dengan pendapat indah

Marsha mau saja memblokir zee dan dia pernah melakukan hal itu, dan yang terjadi adalah dia di spam chat setiap hari mulai dari ig, twitter, sms dan lain lain.

Zee memang kekeuh untuk mendapatkan hati marsha, pria itu tak gentar pada setiap penolakan yang marsha berikan padanya.


"Awal awalnya masih aku ladenin, tapi cape sumpah mau marah aja udah ga ada tenaganya.. " Marsha memasang ekspresi sedih

"Udah lah sha, jauhin aja pelan pelan" Indah yang paling bersikap dewasa disini

"Atau kerjain aja sha" Bokem dengan sejuta ide jahatnya

"Eh iya shaa, kerjain aja sampe dia nyerah sendiri" Ashel yang kasihan melihat marsha pun terpaksa menyetujui ide kathrin

"Hah kerjain ? Gimana ? " Marsha tertarik dengan ide satu ini

"Orang bakal ngejauhin lu kalau udah di lukain kan ? Yaudah lukain sejadi jadinya lah" Kathrin menaik naik kan alisnya

"Jangan, udah kalau ga suka jauhin aja. Nanti kalian ngerjain nya ke bablasan kasihan zee nya" Indah si malaikan baik hati pun tak tega sebenar nya

"Gua punya ide...." Lanjut kathrin

Bel tanda jam pelajaran telah di dentingkan kembali, mereka bergegas masuk kelas.

Jam pelajaran guru killer bernama naomi akan segera dimulai.

"Aduh gimana dongg aku ga bawa buku mapel nya bu naomi" Panik marsha

"Lah kok bisa ? Dia marah pasti sha" Panas kathrin

Indah sama sekali tak bersuara dia hanya memutar matanya malas.

"Aduh sha, bolos aja kali ?" Ashel ikut menyiram bensin pada api yang sudab menyala

Zee melihat marsha dari kejauhan, dia kasihan pada crush nya itu namun bu naomi tidak pernah memberikan keringanan.

"Bu naomi udah di depan kelas ujung woii" Triak adel masuk tiba tiba

Zee berdiri. Memberikan buku nya pada marsha dan kembali ke tempat duduk nya.

"Yes berhasil" Marsha mengeluarkan smirk nya

Kalian berharap zee selamat ? Oh tentu tidak. Pria itu sedang hormat bendera sekarang di panas yang cukup terik sekali.

"Kasihan tau" Indah memikirkan nasib azizi yang naas itu

Sebenarnya marsha tidak meninggalkan bukunya, itu hanya drama yang berasal dari ide kathrin.

Kadang berkorban tidak selamanya menguntungkan.



















* hemm, marsha bakal balik suka zee, atau zee ketemu cinta baru ya

Hope (Zeesha) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang